WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintah Korea Utara akan segera membebaskan tiga tahanan kewarganegaraan Amerika Serikat yang dituduh melakukan spionase.
Kepada CNN, sumber dari pejabat AS yang sedang melakukan negosiasi menyatakan, Korea Utara mengambil kebijakan pembebasan tiga orang asal AS pada dua bulan lalu.
Menteri Luar Negeri Korut Ring Yong Ho telah mengajukan pembebasan mereka dalam kunjungan rahasianya ke Swedia pada Maret lalu.
Baca juga : Para Pembelot Korut Kirim Botol Informasi ke Utara lewat Laut
Sumber tersebut menegaskan, pelepasan tahanan tidak boleh dikaitkan atau digunakan untuk melemahkan isu utama mengenai denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Tiga orang warga negara AS yang ditahan Korut, yaitu Kim Dong Chul, Kim Hak-song, dan Kim Sang Duk yang juga dikenal sebagai Tony Kim.
Mereka telah menjalani hukuman di Korut selama berbulan-bulan. Kim Dong Chul ditahan, bahkan sebelum Trump terpilih. Dua tahanan lainnya ditangkap pada April dan Mei tahun lalu.
Kim Hak-song dan Kim Sang Duk bekerja di Universitas Sains dan Teknologi Pyongyang, satu-satunya universitas swasta di ibu kota Korut.
Baca juga : Korea Utara Janji Tutup Situs Uji Coba Nuklir pada Mei 2018
Presiden AS Donald Trump mengatakan, pemerintahannya berjuang dengan tekun berupaya membantu pembebasan warga negaranya sejak bulan lalu.
"Ketika semua orang mulai menyoroti, pemerintahan telah lama meminta tiga tahanan untuk dibebaskan dari kamp Korut, tapi tidak berhasil," kicaunya di Twitter, Rabu (2/5/2018).
As everybody is aware, the past Administration has long been asking for three hostages to be released from a North Korean Labor camp, but to no avail. Stay tuned!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 3 Mei 2018
Trump meminta masyarakat untuk terus menyaksikan perkembangan dari nasib ketiga warga AS itu.
BBC melaporkan, tiga tahanan asal AS tersebut sudah dipindahkan ke sebuah hotel di Pyongyang dan mendapat asupan makanan sehat, serta perawatan medis.
Kementerian Luar Negeri AS belum dapat mengonfirmasi kepindahan para tahanan ke hotel, yang diungkapkan oleh aktivis Korea Selatan Choi Sung-ryong.
"Kami bekerja untuk membebaskan waga AS yang ditahan di Korut secepat mungkin," ucap juru bicara Kemenlu AS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.