Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Joseph Goebbels, Ahli Propaganda Nazi Jerman

Kompas.com - 01/05/2018, 17:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Setelah mengisi jabatan tersebut, Goebbels mulai menciptakan kisah-kisah yang mengangkat pamor Hitler sehingga mendorong rakyat untuk mendukung Nazi.

Setiap hari, aktivitas yang dilakukan Goebbels adalah mendesain poster, mempublikasikan propaganda, menghasut perkelahian jalanan, hingga meningkatkan agitasi politik.

Goebbels mengontrol propaganda itu di seluruh bentuk media massa; surat kabar, radio, film, tater, literatur, musik, hingga karya seni.

Kepiawaiannya membuat Goebbels ditakuti, terutama oleh kalangan Yahudi. Di 1932, atas perintah Hitler, dia mengatur boikot kepada para pengusaha Yahudi.

Tahun berikutnya, dia memimpin pemusnahan buku yang dianggap "tidak menunjukkan sisi Jerman". "Era intelektualisme ekstrem Yahudi telah usai," kata Goebbels.

Baca juga : Foto Korban Kamp Konsentrasi Nazi Jerman di Auschwitz Dipublikasikan

3. Perang Total
Selama Perang Dunia II, kemampuan Goebbels akan propaganda memberikan dampak yang signifikan. Pidatonya membangkitkan semangat, dan memberikan kemenangan untuk Jerman.

Namun, situasi mulai berbalik ketika Sekutu menginvasi Sisilia, Italia, di Juli 1943, dan kemenangan Uni Soviet di Pertempuran Kursk (Juli-Agustus 1943).

Goebbels mulai menyadari bahwa perang tidak akan lagi dimenangkan oleh Jerman. Apalagi, sekutu Hitler, Benito Mussolini, mengalami kejatuhan pada September 1943.

Goebbels kemudian memberikan penawaran kepada Hitler untuk melakukan perdamaian dengan dua negara secara terpisah.

Satu kepada Soviet, dan lainnya kepada Inggris. Hitler dengan tegas menolak sodoran dua proposal Goebbels tersebut.

Baca juga : Belum Sempat Masuk Bui, Eks Bendahara Nazi Meninggal di Usia 96 Tahun

Ketika Sekutu semakin mendekati Jerman, Goebbels mengusulkan teori "Perang Total". Yakni mengerahkan seluruh sumber daya yang ada untuk perang.

Strategi ini hanya memberikan dua pilihan yang jelas kepada Hitler; kemenangan atau kehancuran total.

Gagasan Goebbels kemudian mulai diterima pada pertengahan 1944. Beberapa faktor mendasari Nazi untuk beralih kepada usulnya.

Pertama, Pendaratan Normandia atau D-Day yang dilakukan pada 6 Juni 1944 membuat Sekutu berhasil menancapkan taring di Perancis.

Kedua adalah percobaan pembunuhan yang ditujukan kepada Hitler pada 20 Juli 1944 di Wolf's Lair, markas Front Timur di Rastenburg, Prussia Timur.

Bernama Operasi Valkyrie, plot yang dilakukan oleh Claus von Stauffenberg itu nyaris membunuh Sang Fuehrer.

Baca juga : Mantan Penjaga Kamp Nazi Berusia 96 Tahun Jalani Masa Tahanan

Tiga hari setelah plot itu, Goebbels dilantik menjadi Jenderal Berkuasa Penuh untuk Perang Total.

Jabatannya memberikan wewenang kepada Goebbels untuk mengerahkan sumber daya manusia guna diterjunkan sebagai Wehrmacht.

Usahanya mampu menambah personil militer hingga 1,5 juta orang. Namun, Goebbels bersitegang dengan Menteri Industri Senjata Albert Speer.

Penyebabnya, kebanyakan orang yang diambil Goebbels berasal dari industri pertahananan. Sedangkan para pengganti pekerja itu tidak mempunyai kecakapan.

Atas perintah Hitler, Goebbels membentuk Volkssturm atau Badai Rakyat, unit milisi Nazi Jerman, pada 18 Oktober 1944.

Dalam diarinya, Goebbels mencatat kalau organisasi itu berhasil merekrut 100.000 orang. Namun, dia menyadari Volkssturm tidak efektif.

Sebab, dengan kebanyakan anggota berusia 45 sampai 60 tahun, mereka jelas tidak akan bisa menghadapi tank dan artileri Pasukan Merah, julukan Soviet.

Baca juga : Mima Saina, Wanita Indonesia Pelindung Bayi Yahudi dari Kejaran Nazi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com