Rahim Gul memiliki seorang putra, yang sudah memiliki lima anak, dan mereka semua berbicara dalam bahasa Torwali.
"Ibu saya berbicara bahasa Torwali, jadi orangtua saya tak pernah berbicara bahasa Badeshi di rumah. Saya paham beberapa kata, tetapi tidak bisa berbahasa Badeshi. Semua anak saya juga berbicara bahasa Torwali," kata putra Rahim Gul.
"Saya menyesali itu. Namun, kini saya berusia 32 tahun dan tak ada kesempatan belajar bahasa Badeshi. Saya amat sedih karena bahasa ini akan hilang saat ayah saya meninggal dunia," tambah dia.
Sagar Zaman adalah seorang ahli bahasa yang berafiliasi dengan Forum untuk Inisiatif Bahasa, sebuah LSM yang fokus untuk melestarikan bahasa yang nyaris punah di Pakistan.
"Saya pergi ke lembah ini tiga kali, tetapi warga enggan berbicara dengan bahasa mereka di hadapan saya," ujar Sagar.
Baca juga : Lewat Algoritma, Peneliti Ciptakan Alat Penerjemah Bahasa Hewan
"Saya bersama beberapa ahli bahasa berhasil mengumpulkan beberapa ratus kata yang kami simpulkan bahwa bahasa ini merupakan anggota sub-bahasa Indo-Aria," tambah Sagar.
Sagar menambahkan, para penutur bahasa Pashto dan Torwali menganggap rendah bahasa Badeshi. Sehingga, kondisi itu semakin mempersulit seseorang untuk mempelajari bahasa tersebut.