Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Mahatma Gandhi Tewas Dibunuh

Kompas.com - 30/01/2018, 14:17 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Saat Perang Dunia II pecah, Gandhi kembali ke kancah politik dan menyerukan agar India bekerja sama dengan Inggris untuk memenangkan perang dengan imbalan kemerdekaan bagi negeri itu.

Tawaran Gandhi ditolak Inggris yang justru malah melakukan upaya adu domba dengan mendukung kelompok konservatif Hindu dan berbagai organisasi Muslim.

Sebagai respon, pada 1942 Gandhi menggelar gerakan yang menyerukan agar Inggris segera meninggalkan India. Akibat gerakan ini Gandhi kembali dipenjara bersama sejumlah tokoh nasional India.

Pada 1945, pemerintahan baru terbentuk di Inggris dan negosiasi untuk kemerdekaan Inggris dimulai.

Baca juga : Revolusi Mental Mahatma Gandhi

Gandhi menginginkan sebuah negara India bersatu tetapi Liga Muslim, yang sukses menumbuhkan pengaruh selama masa perang, tak setuju dengan ide Gandhi.

Setelah melalui negosiasi alot, Inggris akhirnya memutuskan untuk menciptakan dua negara Independen yaitu India dan Pakistan pada 15 Agustus 1947.

Gandhi merasa amat kecewa dengan terpecahnya India menjadi dua negara. Apalagi setelah pemisahan ini kekerasan berdarah antara umat Hindu dan Muslim akhirnya pecah.

Dalam upayanya untuk mengakhiri kekerasan di India, Gandhi melakukan aksi mogok makan dan mengunjungi kawasan-kawasan yang bermasalah.

Saat menghadiri sebuah upacara doa di New Delhi, Nathuram Godse seorang anggota kelompok ekstremis Hindu yang tak setuju dengan toleransi yang ditunjukkan Gandhi menembak mati sang pejuang kemerdekaan.

Gandhi, yang dikenal dengan julukan Mahatma atau "Jiwa yang Agung" memengaruhi dunia lewat metode perjuangan tanpa kekerasannya.

Metode perjuangan Gandhi ini banyak dicontoh para pemimpin gerakan sipil di seluruh dunia termasuk Martin Luther King Jr yang memperjuangkan hak warga kulit hitam Amerika Serikat.

Baca juga : Sandal Mahatma Gandhi Dilelang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com