Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Truk Mogadishu Membuat Semua Keluarga di Somalia Menangis

Kompas.com - 16/10/2017, 15:09 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

Semua Orang Menangis

Wali kota Mogadishu, Tabid Abdi Mohamed langsung mengunjungi korban luka akibat serangan maut itu.

"Tak ada tragedi yang lebih buruk ketika seseorang menemukan mayat saudara mereka dan tidak bisa mengenalinya," katanya.

Ratusan orang menyuarakan slogan anti-kekerasan sambil mengenakan bandana berwana merah atau putih untuk menunjukkan rasa duka cita.

"Kita telah melihat apa yang teroris lakukan tanpa ampun dengan menumpahkan darah orang-orang tidak berdosa. Kita harus berdiri bersatu melawan mereka," tambahnya.

Aktivis Somalia, Abukar Sheik menyebutkan, tak ada ada rumah di mana orang-orangnya tidak menangis saat ini.

Baca: Bom Mogadishu Sudah Renggut 230 Nyawa, Diduga Masih Akan Bertambah

Sementara itu, Presiden Somalia Mohamed Abdullahi Mohamed, yang lebih dikenal dengan nama Farmajo, mendeklarasikan tiga hari berkabung saat mengunjungi lokasi serangan dan kemudian menjenguk beberapa korban di RS terdekat.

"Insiden hari ini merupakan serangan buruk yang dilakukan Al-Shabaab kepada warga dan tidak secara spesifik menargetkan pemerintah Somalia," ucapnya di televisi nasional.

"Ini menunjukkan bagaimana kekerasan sangat kejam dan tidak pandang bulu menargetkan orang-orang yang tidak berdosa," ujarnya.

Seluruh Area Hancur

Kendati Hotel Safari sangat terkenal, namun penginapan itu jarang digunakan para pejabat pemerintah yang selama ini menjadi sasaran target militan Al Shabaab.

Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani lewat akun Twitter-nya mengatakan, kedutaan besar negeri itu rusak parah akibat dan seorang pejabatnya terluka dalam serangan tersebut.

Sementara itu, Persatuan Jurnalis Nasional Somalia mengumumkan juru kamera Ali Nur Siyaad, tewas dan empat jurnalis lainnya mengalami luka-luka.

Palang Merah Somalia menyebutkan lima orang relawan juga tewas saat bom meledak.

Kelompok Militan Al Shabaab dipukul mundur keluar dari ibu kota enam tahun lalu oleh gabungan pasukan Uni Afrika dan Somalia.

Namun, kelompok militan itu masih menguasai wilayah perdesaan dan meluncurkan serangan terhadap sasaran militer, pemerintah, dan warga Somalia.

Serangan bom truk pada Sabtu lalu itu terjadi dua hari setelah menteri pertahanan dan panglima angkatan bersenjata Somalia berhenti dari jabatannya tanpa memberi penjelasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com