Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpikat ISIS dan Hijrah ke Suriah, Para WNI Ini Akhirnya Kecewa

Kompas.com - 16/06/2017, 07:39 WIB

Ia mengontak anggota ISIS melalui internet, yang mengatakan ISIS akan mengganti uang tiketnya. Leefa menambahkan, dia dijanjikan bisa menikmati kehidupan di Raqqa.

Namun ketika tiba di Raqqa, kenyataan yang dia alami tak sesuai harapan. Operasi yang harus ia jalani tidak gratis dan biayanya sangat mahal sehingga dia akhirnya tak bisa menjalani operasi.

Leefa dan Nur termasuk di antara 16 orang WNI yang saat ini berada di kamp pengungsi di Ain Issa.

Kisah keduanya tentu sangat sulit diverifikasi kebenarannya, tetapi kisah mereka amat mirip dengan kisah orang-orang yang pindah ke Raqqa dengan harapan bisa hidup layak tetapi berakhir dengan kekecewaan.

Sebagian besar orang yang tergiur pindah ke Raqqa merasa kecewa dengan apa yang mereka saksikan dan alami.

Semua 'gambaran indah' Raqqa dan Negara Islam yang diunggah ISIS ke internet tak terbukti sama sekali.

"Yang saya tahu, mereka ini ditipu," kata Fayruz Khalil, seorang pengelola kamp pengungsi Ain Issa.

"Mereka mendapati gambaran yang disampaikan ISIS ternyata bohong ... selama 10 bulan terakhir mereka mencoba pindah, tapi baru bisa berhasil dalam beberapa hari ini," kata Khalil.

Baca: Tembus Pertahanan ISIS, Pemberontak Suriah Masuk ke Kota Raqqa

Kantor berita Kurdi ANHA, yang dipantau BBC Monitoring, melaporkan, ketika pasukan anti-ISIS memasuki Raqqa, mereka menemukan tiga keluarga Indonesia yang terdiri dari delapan perempuan, lima laki-laki, dan tiga anak-anak.

Salah seorang di antaranya, perempuan bernama Nora Joko. Dia mengatakan, saat Kekhalifahan Islam diumumkan beberapa waktu lalu ia dan keluarganya memutuskan hijrah ke Suriah.

Nora menjelaskan, mereka masuk ke Raqqa melalui Turki. Namun, setibanya di Raqqa yang ia alami adalah 'rasa takut berkepanjangan' dan apa yang ia saksikan 'tidak sesuai dengan ajaran Islam yang sebenarnya'.

Nora mengatakan, puluhan keluarga pendatang ingin meninggalkan wilayah kekuasaan ISIS karena apa yang mereka lihat tak sesuai harapan.

"Kami datang ke sini demi Islam, namun ketika kami berada di sini, yang kami saksikan adalah pemenggalan, penyiksaan, dan perampokan," kata Nora.

Ia mengatakan sudah sejak lama ingin meninggalkan Raqqa dan begitu SDF, satu kekuatan anti-ISIS, masuk ke Raqqa ia dan beberapa warga WNI lain menyerahkan diri.

Pemerintah Indonesia mengatakan sekitar 500-600 WNI berada di Suriah saat ini. Sekitar 500 orang lagi mencoba masuk, tapi dideportasi sebelum tiba di wilayah kekuasaan ISIS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com