Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Singapura Disebut Utopia oleh Ekspatriat?

Kompas.com - 25/07/2015, 08:00 WIB

“Perumahan, alkohol, mobil, semua yang diimpor bertambah mahal,” kata Roberto Versace, seorang manajer portfolio keuangan kelahiran Italia.

“Kapan saja saya berada di New York atau London, tampaknya murah. Dan saya tahu banyak orang Eropa yang pulang kampung.”

Uang itu penting

Kenaikan harga terjadi pada kebutuhan-kebutuhan yang kemungkinan paling dirasakan oleh kalangan ekspatriat: perumahan, sekolah internasional, perawatan medis, dan tambahan-tambahan fasilitas seperti anggur yang mahal.

Pada umumnya mobil impor dikenakan pajak tinggi di seluruh negara-negara Asia, tetapi di Singapura pajaknya luar biasa tinggi. Di samping itu, pemilik masih harus membayar mahal pajak jalan, pajak pemeliharaan, biaya bahan bakar dan parkir.

Semua itu membuat orang enggan menyetir. Sebagai contoh, sedan BMW 320i dipatok dengan harga 223.800 dollar Singapura atau sekitar Rp 2,2 miliar, sedangkan biaya mengurus Sertifikat Kepemilikan mobil dapat mencapai 60.000 dollar Singapura yang berlaku selama 10 tahun.

Sewa apartemen mewah yang terdiri dari dua kamar di pusat kota mencapai 10.000 dollar Singapura per bulan, meskipun ada banyak alternatf yang lebih murah. Untuk memenuhi semua itu, nasihat paling baik adalah berunding dengan perusahaan untuk memberikan paket kompensasi tambahan.

Perlu diperhatikan bahwa banyak perusahaan Singapura lebih suka memberikan insentif berupa uang tunai dibanding membayar kursus atau insentif-insentif lain. Tetapi, Versace, yang sudah beroperasi di Singapura selama lima tahun memberikan peringatan berikut, “Paket-paket yang menawarkan fasilitas perumahan semakin jarang. Fasilitas semacam itu hanya berlaku bagi pucuk pimpinan.”

Pajak 'rendah'

Bahasa Inggris digunakan secara luas. Selama kita mengantongi izin kerja, yang sebelumnya disebut visa kerja, hal-hal lain yang diperlukan seperti rekening bank setempat, kartu kredit, fasilitas internet dan kabel, dapat diproses dengan lancar.

Air bersih dapat diminum langsung. Orang juga tidak perlu khawatir membiarkan anak-anak yang sudah besar bermain di luar atau berkeliaran di jalan-jalan sendiri tanpa diawasi orang tua.

“Mengurus kepindahan, mengurus izin kerja paling mudah di sana dibanding di delapan atau sembilan kota di Asia yang pernah saya tempati,” kata Martin dari International Market Assessment.

“Di samping itu terdapat komunitas ekspatriat dari seluruh penjuru di dunia. Orang mudah mencari teman. Ada banyak klub dan perkumpulan yang bagus. Bersepeda digandrungi banyak orang di sini. “

Salah satu daya tarik Singapura adalah negara ini tetap menjadi surga bagi pembayar pajak. Ditinjau dari semua sisi, tingkat pajak masuk akal —orang tidak perlu membayar pajak jika kita berada di wilayah Singapura kurang dari 183 hari setahun. Jika tinggal di sana lebih dari itu, barulah wajib membayar pajak maksimum 20 persen.

“Tentu saja hal itu menjadi penyeimbangnya,” kata Versace. “Biaya hidup tinggi, tetapi pajaknya jauh lebih rendah dibanding di Barat.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com