Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segala yang Maya, Operasi Plastik, Hingga Kencan Buta yang "Menggila" di Korea...

Kompas.com - 13/09/2014, 11:03 WIB

Data terbaru yang dirilis pada 2014, seperti dikutip CNN, menyebutkan orang Seoul punya jam tidur paling sedikit dibandingkan penduduk kota besar lain di dunia. Bersama warga Tokyo, rata-rata warga kota ini hanya tidur kurang dari 6 jam semalam.

4 Gaya hidup dan kosmetika

Meski gila kerja, orang-orang Korea Selatan juga "kuat minum". Mereka yang menolak minum bersama, bisa dianggap tak sopan atau orang yang "garing" alias membosankan.

Dari sisi penampilan, orang Korea Selatan tak berhenti bereksperimen dengan bahan kosmetika maupun metoda untuk mempercantik diri. Eksperimen kosmetika itu menggunakan mulai dari lumpur vulkanik hingga pelembab tempe.

Dan, eksperimen soal perbaikan penampilan ini tak hanya milik kaum hawa. Lelaki Korea Selatan juga sama gemarnya melakukan perawatan diri, menggunakan riasan, hingga menjalani operasi plastik.

Korea Selatan tercatat sebagai pasar terbesar untuk kosmetika pria. Setiap tahun, seperti dikutip CNN dari Euromonitor, lelaki Korea Selatan menghabiskan seperempat total nilai belanja kosmetik pria di dunia. Nilaina sekitar 900 juta dollar AS, setara sekitar Rp 10,5 triliun.

Lalu, operasi plastik pun mencatatkan angka-angka fantastis di sini, mulai dari perbaikan rahang, dahi, hingga gigi. Tak ada dokter yang tak bisa melayani operasi plastik di Korea Selatan.

Operasi plastik bahkan sudah menjadi paket wisata medis yang ditawarkan ke Rusia, China, Jepang, bahkan Indonesia.

"Rata-rata, operasi plastik di Amerika Serikat butuh dana sekitar 10.000 dollar AS," kata ahli bedah plastik dari Seoul National University Hospital, Kwon Seung-taik. "Di Korea, Anda bisa mendapatkan layanan yang sama, dengan 2.000 dollar AS atau 3.000 dollar AS."

5. Kencan buta

Kencan buta adalah tren di Korea Selatan. "Kapan akan kencan buta?" menjadi pertanyaan yang akan kerap diajukan kepada para lajang di sana.

Ada 2.500-an perusahaan yang melayani jasa kencan buta di Korea Selatan, dengan 63,2 persen pangsa pasar digarap biro jodoh "Duo".

Survei "Duo" mendapati pasangan kencan buta yang memutuskan menikah butuh waktu 10,2 bulan pacaran sejak kencan buta perdana. Dalam waktu itu, rata-rata ada 62 kencan terjadi per pasangan.

Para lajang yang berusaha mencari calon pengantin mengaku rata-rata menjalani dua kali kencan buta sepekan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com