Dalam perundingan awal, delegasi pemerintah tidak hadir di arena pertemuan, padahal tiga wakil Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) sudah menunggu.
Kedua kubu dijadwalkan mulai menyusun perundingan "peta jalan".
"Saya mengatakan kepada mereka untuk mempertimbangkan peluang ini sebagai berkah Allah karena kami terlibat, dan Taliban dalam menjembatani masalah ini, dan pemerintah seharusnya menggunakan jembatan ini bagi perundingan lebih lanjut," kata ulama Pakistan, Maulana Samiul Haq, yang menjadi salah seorang anggota delegasi Taliban Pakistan.
"Tetapi, pemerintah tidak memanfaatkan peluang ini," tambahnya.
Salah satu utusan delegasi pemerintah, seorang wartawan senior Rahimullah Yusufzai, mengatakan, pihaknya ingin menegaskan terlebih dulu siapa saja anggota delegasi Taliban dan wewenang yang mereka pegang.
Yousufzai mengatakan, begitu pemerintah menerima konfirmasi, perundingan bisa diadakan nanti.
Para wartawan mengatakan, ada sikap skeptis tentang prospek perundingan karena Taliban menuntut penerapan hukum syariah dan pembebasan tahanan.
Taliban Pakistan adalah koalisi militan Islam radikal yang ingin menerapkan hukum Islam.
Hampir 1.200 warga sipil dan aparat keamanan tewas dalam serangan yang dilakukan kelompok itu tahun lalu saja.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.