Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TK Berasrama Sangat Diminati di China

Kompas.com - 05/11/2013, 16:50 WIB

Kini, anak-anak tersebut diantar ke asrama dengan menggunakan mobil mewah seperti Mercedes dan Audi, sangat berbeda dengan sebelumnya. Jumlah orangtua yang mengirim anaknya ke asrama mencapai puncaknya pada 1990-an, ketika itu mengirimkan anak untuk bersekolah asrama menjadi simbol status sebuah keluarga.

Tetapi kemudian, sistem itu menjadi kurang populer. Sejumlah TK milik swasta dan negara tutup. Mereka beralih dari asrama ke penitipan anak, seperti CWI yang kini hanya memiliki beberapa kelas untuk asrama.

"Orangtua di China sekarang menyadari betapa pentingnya menghabiskan waktu lebih banyak dengan anak-anak mereka karena mereka belajar dan ini tahap yang penting dalam pertumbuhan," kata Xu Jing.

"Kami juga menyarankan kepada orangtua jika mereka memiliki waktu dan kemampuan bersama dengan anak-anak mereka, penitipan anak merupakan pilihan yang lebih baik."

Sementara itu, psikolog Han Mei Ling mengkritik sekolah TK berasrama.

"Mereka merasa asing dan tidak berhubungan. Mereka berjuang untuk mencari tempat mereka di kehidupan dan mereka tidak paham bagaimana berlaku dalam keluarga mereka," kata dia.

"Dapat menjadi independen hanya di pikiran orangtua, dan itu kejam," tambah Mei Ling.

Mei Ling yakin sebuah budaya di mana keluarga mengerti bagaimana anak-anak sebaiknya bersama dengan orangtua mereka, tetapi mereka juga memiliki harapan yang tinggi kepadanya. Dia menambahkan anak-anak yang pernah berada di taman kanak-kanak menyatakan itu adalah pengalaman yang buruk.

Seorang model Wang Danwei salah satunya yang pernah merasakan tinggal di sekolah TK berasrama ketika orangtuanya bercerai. "Pada akhirnya saya menerimanya dengan cara yang pasif, tetapi saya tidak pernah menyukainya," kata dia.

"Ketika saya meninggalkan sekolah asrama saya merasa dikeluarkan, dan lebih banyak menghabiskan waktu seorang diri, diam, dan menolak untuk bertemu dengan orang-orang baru," kenangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com