Militer Turki mengatakan, bahan-bahan kimia yang disita itu sangat mungkin digunakan untuk membuat persenjataan kimia.
Konvoi yang terdiri atas tiga kendaraan itu menolak berhenti saat diperintahkan penjaga saat mereka melintasi perbatasan dekat kota Reyhanli, Sabtu (2/11/2013) malam.
Akibat menolak perintah berhenti, polisi militer yang berjaga di perbatasan harus menembak roda kendaraan-kendaraan itu. Setelah kendaraan berhenti, ketiga pengemudi melarikan diri ke arah Suriah.
Salah satu pengemudi berhasil ditangkap, namun militer Turki tidak menjelaskan kewarganegaraan pengemudi yang ditangkap itu.
Kini, tim peneliti angkatan darat Turki akan memeriksa belerang dan zat-zat kimia lain yang belum teridentifikasi.
Pekan lalu, Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) mengatakan bahwa pemerintah Suriah sudah menyerahkan seluruh persediaan senjata kimianya kepada PBB.
Yang diserahkan kepada PBB termasuk 1.000 ton bahan kimia yang dapat digunakan untuk membuat senjata dan 290 ton snejata kimia.
Sebuah Resolusi DK PBB menyatakan semua persenjataan kimia Suriah harus dimusnahkan paling lambat pertengahan 2014. Tenggat waktu ini disetujui Rusia dan AS demi menghindari serangan militer ke Suriah.
Ancaman serangan militer ke Suriah dilontarkan AS setelah Barat menuding Damaskus bertanggung jawab atas serangan senjata kimia yang menewaskan ratusan orang di sebuah kota dekat Damaskus.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.