Pemerintah Suriah juga meminta komunitas internasional untuk "membatasi petualangan" yang dilakukan para pemimpin Turki.
Pernyataan Kementerian Luar Negeri Suriah ini keluar sehari setelah parlemen Turki mengizinkan pemerintah mengerahkan militernya ke wilayah Suriah dan Irak.
Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan keputusan Turki itu merupakan sebuah agresi terhadap salah satu negara anggota pendiri PBB.
Pemerintah Turki selama ini dikenal menjadi pendukung kuat kelompok pemberontak yang berjuang menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Izin parlemen Turki terkait penggunaan militernya ke Suriah dan Irak muncul dua pekan setelah koalisi internasional pimpinan AS menggelar serangan udara terhadap posisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah.
Keinginan Turki mengerahkan pasukannya ke wilayah Suriah dipicu dengan gerak maju pasukan ISIS untuk merebut Kobani, sebuah kota Kurdi di perbatasan Suriah-Turki.
Jika kota itu berhasil dikuasai ISIS maka organisasi itu bisa dengan mudah mengontrol perbatasan Suriah dan Turki. Pemerintah Turki juga khawatir jika ISIS menguasai Kobani maka banjir pengungsi Kurdi Suriah akan semakin menyesaki wilayah Turki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.