Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangi ISIS, Pasukan Kurdi Ubah Truk dan Buldoser Jadi Tank

Kompas.com - 30/09/2014, 14:33 WIB
BAGHDAD, KOMPAS.com — Di tengah peperangan melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), pasukan Kurdi menemukan cara baru untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menahan gempuran ISIS.

Menghadapi ISIS yang memiliki persenjataan berat buatan AS yang mereka rampas dari angkatan darat Irak, pasukan Kurdi Suriah, yang dikenal dengan nama Unit Perlindungan Rakyat (YPG), mengubah sejumlah truk, buldoser, dan kendaraan-kendaraan pertanian menjadi kendaraan bersenjata lapis baja.

Tank-tank hasil rekayasa dan kreativitas pasukan Kurdi ini akan digunakan untuk menahan pasukan ISIS yang kini hanya berjarak lima kilometer dari kota Ain al-Arab atau Kobani.

"Mereka (ISIS) berjarak lima kilometer di selatan dan tenggara kota Kobani. Ini adalah jarak terdekat ISIS dari kota itu," kata Rami Abdel Rahman, Direktur Lembaga Pemantau HAM Suriah, kepada AFP.

ISIS menggelar serangan untuk merebut kota Kobani sejak dua pekan lalu. Sejak saat itu, ISIS sudah menguasai 67 desa di sekitar kota. Pertempuran memperebutkan kota Kobani mengakibatkan 160.000 orang harus melintasi perbatasan Turki demi mencari tempat yang lebih aman.

Gerak maju ISIS terus berlangsung meski serangan udara pasukan koalisi pimpinan AS terus digelar di sekitar kota di perbatasan Suriah-Turki itu.

Kota Kobani adalah kota Kurdi terbesar ketiga di Suriah dan akan menjadi "hadiah" terbesar bagi ISIS. Sebab, dengan menguasai kota itu, ISIS akan dengan mudah mengendalikan perbatasan Suriah dan Turki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Arabiya
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com