Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Bantah Sensor Laporan BBC soal Kecaman terhadap PM Najib

Kompas.com - 16/01/2014, 12:35 WIB
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Regulator internet Malaysia, Kamis (16/1/2014), membantah tuduhan bahwa lembaga tersebut menutup akses ke sebuah laporan BBC tentang para netizen di negara jiran itu yang mengecam perdana menteri mereka sendiri, Najib Razak. Pemerintahan Perdana Menteri Najib Razak sedang menghadapi ketidakpuasan publik terkait kenaikan harga bahan bakar minyak dan listrik yang dikendalikan pemerintah.

Najib menanggapi kritikan tersebut dalam sebuah pidato pada akhir pekan di mana dia menyoroti penurunan harga kangkung.

Rakyat Malaysia kemudian langsung mengejek Najib karena dinilai kehilangan kontak dengan rakyat biasa. Belum lama ini Najib dikecam karena bepergian bersama istrinya dengan pesawat jet pribadi mewah. Biaya perjalanan itu ditanggung dana para pembayar pajak.

Para pengecam mem-posting ribuan tweet dan sebuah akun Facebook bernama "Kangkung" yang mengolok-olok Najib telah mendapatkan 18.000 likes, sementara media lokal melaporkan bahwa t-shirt bertuliskan "Keep Calm and Eat Kangkung" sudah mulai dijual.

BBC mengangkat kisah itu dalam sebuah laporan di situsnya Selasa. Namun, banyak pengguna internet di Malaysia mulai mengeluh bahwa mereka tidak bisa mengakses berita itu sekitar 24 jam kemudian. Hal itu pun memicu tuduhan bahwa situs tersebut telah diblokir pihak berwenang.

Seorang juru bicara Malaysia Communications and Multimedia Commission (MCMC) mengatakan kepada AFP bahwa pihaknya tidak memblokir halaman itu. Juru bicara itu mengatakan, berbagai penyedia layanan di Malaysia bisa saja bertindak atas kemauan mereka sendiri.

Masalah itu tampaknya terutama menimpa orang-orang yang menggunakan layanan internet dari Telekom Malaysia (TM) yang dikeleloa pemerintah. Seorang juru bicara TM mengatakan, perusahaan itu "sedang memeriksa masalah tersebut dengan tim jaringan kami".

Pemerintah koalisi Malaysia yang telah berlangsung 57 tahun berjanji pada tahun 1980 bahwa pihaknya tidak akan pernah menyensor internet. Janji itu merupakan upaya untuk memikat investasi asing berteknologi tinggi.

Subsidi pemerintah selama ini di negara itu telah membantu menjaga harga bahan pokok tetap rendah selama bertahun-tahun. Namun, akhir tahun lalu Najib mengumumkan rencana untuk mengurangi subsidi dalam upaya untuk mengurangi beban utang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com