Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korut Peringatkan Seoul Tak Campur Tangan Pembicaraan dengan AS

Kompas.com - 27/06/2019, 14:36 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pyongyang memperingatkan kepada negara tetangganya, Korea Selatan, untuk berhenti ikut campur dalam pembicaraannya dengan Washington.

Sebagaimana diketahui, pembicaraan antara Korea Utara dengan AS telah terhenti sejak pertemuan di Hanoi pada Februari lalu yang tidak berjalan seperti yang diharapkan.

Namun sejak saat itu, Korsel terus berupaya menghidupkan kembali proses dialog membahas denuklirisasi Semenanjung Korea antara Pyongyang dengan Washington, termasuk rencana kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Seoul akhir pekan ini.

Sementara kontak antara Pyongyang dengan Washington tetap terjalin meski dalam tingkatan minimal, seperti dengan saling berkirim surat antara Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Baca juga: Susul China dan Rusia, Korsel Juga Kirim 50.000 Ton Beras ke Korea Utara

Menjelang kunjungan Trump ke Seoul, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan pembahasan di belakang layar dengan AS untuk mempersiapkan pertemuan puncak ketiga Trump dengan Kim Jong Un.

"Yang juga sedang berlangsung adalah dialog antara Korea Selatan dengan Utara melalui beragam cara," tambah Moon dalam wawancara tertulis dengan media terkemuka di Seoul.

Namun kabar pembicaraan secara diam-diam tersebut menuai kecaman dari pihak Korea Utara yang memandang Seoul telah bertindak ikut campur dan berusaha meningkatkan posisinya dengan menyamar sebagai "mediator".

Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor berita Korea Utara, KCNA, Menteri Urusan Luar Negeri Korut, Ri Yong Ho, hubungan antara AS dengan Korea Utara adalah "pihak langsung" dan tidak seharusnya dicampuri oleh negara lain.

"Ini sama sekali bukan masalah di mana pemerintah Korea Selatan dapat ikut campur," ujarnya, Kamis (27/6/2019), dikutip AFP.

"Jika Korea Utara perlu untuk menghubungi Washington, maka kami dapat menggunakan saluran komunikasi yang sudah ada," ujarnya, menekankan bahwa komunikasi itu tidak akan pernah melalui pemerintah Korea Selatan.

"Pejabat Korea Selatan bertindak seolah-olah ada berbagai pertukaran dan pembicaraan di belakang layar antara pihak Utara dan Selatan, padahal hal semacam itu tidak pernah ada," tambah Ri Yong Ho.

Baca juga: Seoul Desak Pyongyang Segera Gelar Pertemuan Antar-Korea Keempat

Pernyataan yang disampaikan Korea Utara itu juga mengingatkan kepada Washington bahwa tidak banyak waktu tersisa hingga batas akhir tahun Kim Jong Un untuk mengadopsi pendekatan baru guna menghidupkan kembali dialog.

Presiden Moon Jae-in telah tiga kali bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan mendukung pembicaraannya dengan Trump.

Moon juga terus mendorong kepada Korea Utara untuk melanjutkan dialog dengan AS setelah terhenti sejak pertemuan kedua Kim dan Trump di Hanoi yang tanpa kesepakatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com