Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/06/2019, 15:31 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News,AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Presiden Iran Hassan Rouhani menuduh sanksi yang diberikan Amerika Serikat (AS) terhadap sejumlah pejabat seniornya menunjukkan mereka tak ingin bernegosiasi.

Pada Senin (24/6/2019), Presiden AS Donald Trump mengumumkan dia meneken perintah eksekutif untuk menjatuhkan hukuman keuangan sejumlah petinggi Iran.

Di antaranya Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, Menteri Luar Negeri Mohammed Javad Zarif, maupun delapan komandan utama dari pasukan Garda Revolusi.

Baca juga: Israel Bakal Lakukan Segala Cara untuk Cegah Iran Miliki Senjata Nuklir

"Di saat kalian (AS) menawarkan perundingan, kalian juga menjatuhkan sanksi kepada menteri luar negeri? Jelas bahwa kalian bohong," kata Rouhani dilansir AFP Selasa (25/6/2019).

Komentar Rouhani muncul setelah Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengatakan bahwa Washington membuka pintu untuk bertemu dan bernegosiasi.

"Namun sebagai tanggapan, sikap diam Iran begitu memekakkan telinga," ucap Bolton dalam pernyataan resmi di sela kunjungan ke Yerusalem, Israel.

Dalam konferensi pers, Trump menjelaskan sanksi itu dijatuhkan kepada Khamenei karena dia dituduh bertanggung jawab atas "sikap permusuhan" yang ditunjukkan Iran.

Karena itu, Trump menuturkan sanksi bakal mencegah Khamenei maupun rezimnya untuk mendapatkan akses utama kepada sumber finansial maupun dukungan.

"Iran tidak akan bisa mendapatkan senjata nuklir. Mereka adalah negara pendukung terorisme nomor satu di berbagai tempat di dunia ini," beber Trump.

Dia menambahkan dikutip Sky News, pemerintahannya tidak ingin berkonflik dengan Iran. Dia mengaku berharap ada hari di mana dia bakal mencabut sanksi itu.

Sehingga Iran bisa menjadi negara yang produktif dan makmur. Rusia menyatakan bakal menangkal sanksi itu karena dianggap "ilegal", dan menyerukan dialog bilateral.

Trump awalnya mengatakan sanksi itu merupakan balasan setelah drone pengintai AS dijatuhkan oleh Iran di Selat Hormuz Rabu pekan lalu (19/6/2019).

Namun dalam perkembangan selanjutnya, dia menegaskan sanksi itu tetap diberikan karena berbagai pertimbangan terlepas drone Global Hawk yang ditembak.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi mencetuskan, keputusan Trump untuk menjatuhkan sanksi membuat pintu diplomasi telah tertutup.

"Pemerintahan Trump telah menghancurkan segala mekanisme internasional yang dikukuhkan untuk menjaga keamanan dan perdamaian," kata Mousavi di Twitter.

Baca juga: AS Beri Sanksi Pemimpin Tertinggi dan Para Petinggi Militer Iran

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Sky News,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com