Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Kisahkan Momen Pilu Saat Anaknya Tewas Diterkam Macan Tutul

Kompas.com - 07/06/2019, 17:23 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

CAPE TOWN, KOMPAS.com - Seorang staf Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan, kisahkan momen pilu ketika anaknya tewas tatkala seekor macan tutul menerkamnya.

Courtney Ntimane dibuntuti oleh predator itu hingga ke dalam rumah setelah bau daging yang dimasak dalam pesta barbekyu diyakini menarik perhatiannya.

Dilaporkan Daily Mirror Jumat (7/6/2019), keluarga itu tengah menggelar pesta di luar bangunan yang dilengkapi pagar pengaman di kawasan dalam taman.

Baca juga: Anak Staf Taman Nasional di Afrika Selatan Tewas Diserang Macan Tutul

Sang ayah, Isaih Ntimane menuturkan macan tutul memanjat pagar yang terletak di dekat gerbang layanan teknis Malelane dan mengendap-endap dalam kegelapan.

Kepada harian lokal The Star, Ntimane mengungkapkan istri dan putranya yang berusia dua tahun itu datang untuk berpesta barbekyu. Adapun keduanya tak tinggal dengannya.

"Saya sedang menuju kamar dan tak sadar Courtney mengikuti saya. Saya tidak tahu karena saya meninggalkannya untuk bermain dengan ponsel ibunya," kata Ntimane.

Segera setelah dia menutup pintu kamar, dia mendengar jeritan datang dari luar. Dia pun bergegas keluar dan menyaksikan pemandangan yang tak bakal dia lupakan.

Operator air itu melihat Courtney berada dalam rahang si macan tutul yang hendak menariknya dari pagar ke dalam taman supaya bisa memakannya.

Ntimane mengungkapkan dia langsung berhadapan dengan macan tutul untuk menyelamatkan Courtney. Upayanya berhasil, si kucing besar itu langsung menjatuhkan anaknya.

Pria 35 tahun itu bergegas membawa anaknya ke rumah sakit dalam kondisi penuh darah. Namun, dokter menyatakan dia sudah tewas dalam perjalanan.

Dalam keadaan duka, Ntimane berkata dia menyerahkan jenazah anaknya dibawa ke ruang patologi di mana dilakukan otopsi sebelum bisa dimakamkan.

Juru bicara taman nasional Ika Phaahla berujar, rangers tidak mempunyai pilihan kecuali memburu dan menembak mati macan tutul itu sebelum dia menyerang orang.

Ntimane menuturkan kejadian itu begitu menyesakannya dan istri. Bahkan untuk sekadar bekerja saja dia tidak sanggup karena bakal melewati halaman dan mengingat momen itu.

"Ingatan itu terasa begitu menyakitkan," ratap Ntimane. Taman nasional menyatakan mereka menawarkan layanan konseling sekaligus proses pemakaman Courtney.

Kepala Eksekutif Taman Nasional Afrika Selatan, Fundisile Mketeni, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan memberikan dukungannya.

"Ini merupakan risiko yang kami jalani setiap hari karena membantu melestarikan spesies untuk kepentingan kita semua. Semoga jiwa anak itu beristirahat dalam damai," ujarnya.

Baca juga: Sambil Tertawa, Pemburu Ini Pamerkan Bangkai Macan Tutul Langka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com