Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentagon Siap Uji Coba Dua Jenis Rudal yang Dilarang Perjanjian INF

Kompas.com - 14/03/2019, 15:49 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.com - Departemen Pertahanan AS berencana melakukan uji coba dua jenis rudal yang selama lebih dari 30 tahun dilarang di bawah Perjanjian Nuklir Jarak Menengah (INF).

Rencana uji coba dilakukan menyusul keputusan Presiden Donald Trump yang telah menarik Amerika Serikat dari perjanjian yang ditandatangani bersama Soviet pada era Perang Dingin itu, pada Februari lalu.

Perjanjian yang ditandatangani pada tahun 1987 oleh Presiden Ronald Reagan dan Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev itu membatasi kedua negara dari mengembangkan rudal nuklir berjarak tempuh 500 hingga 5.500 kilometer.

Baca juga: Putin Tanda Tangani Penangguhan Partisipasi Rusia dari Perjanjian Nuklir Era Perang Dingin

Dilansir Russian Times, pejabat Pentagon menguraikan rencana untuk memproduksi rudal jelajah terbang rendah dengan jarak jangkauan potensial 1.000 kilometer, serta rudal balistik yang mampu menempuh jarak 3.000 hingga 4.000 kilometer.

Namun, kendati tanpa perjanjian tersebut, tidak ada satu pun dari dua rudal yang akan diuji coba AS yang dilengkapi hulu ledak nuklir.

Pejabat Pentagon mengatakan, AS tetap akan menahan diri agar tidak mengulang kembali perlombaan senjata seperti era Perang Dingin.

Ditambahkan Pentagon, uji coba rudal akan dijadwalkan segera setelah penarikan diri AS dari perjanjian INF dengan Rusia selesai diproses, yang diperkirakan selama enam bulan sejak pernyataan resmi Trump.

"Rudal jelajah diperkirakan siap untuk uji coba terbang pada bulan Agustus, sedangkan untuk proyektil jarak jauh akan ditetapkan untuk pengunjian pada bulan November," kata pejabat yang berbicara kepada pers, Rabu (13/3/2019), dengan syarat anonimitas.

Pentagon sebelumnya telah mengumumkan pada Senin (11/3/2019), akan memulai kembali produksi komponen untuk sistem rudal terlarang.

"Kegiatan yang sampai 2 Februari lalu akan dianggap melanggar kewajiban kami di bawah perjanjian yang ada," kata juru bicara Pentagon, menyebutkan tanggal pasti di mana Trump secara resmi mengumumkan penarikan AS dari perjanjian itu.

Penarikan AS dari Perjanjian INF berawal dari tuduhan Washington kepada Rusia yang disebut telah melanggar kesepakatan dengan rudal jelajah 9M729 mereka dan mendesak agar Moskwa segera menghancurkan rudal-rudal yang dilarang.

Baca juga: AS Berniat Keluar dari Perjanjian Nuklir, Rusia Siagakan Senjata Laser

Namun Rusia balik menuduh AS lebih dulu melanggar dengan armada drone dan sistem rudal defensif yang kompatibel dengan rudal Tomahawk yang ditempatkan di Eropa.

Kementerian Pertahanan Rusia juga menyebut AS telah membangun fasilitas Raytheon untuk produksi rudal terlarang sejak 2017 dan sejak saat itu mencari alasan agar dapat mundur dari perjanjian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com