Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Beri Rusia 60 Hari untuk Bongkar Misil yang Langgar Perjanjian Nuklir

Kompas.com - 05/12/2018, 11:44 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON, KOMPAS.com - Amerika Serikat memberi waktu 60 hari kepada Rusia untuk membongkar persenjataan misilnya yang dianggap melanggar perjanjian nuklir era Perang Dingin.

Apabila hingga batas waktu yang ditentukan Moskwa tidak juga memenuhi tuntutan tersebut, maka Washington akan langsung memulai proses selama enam bulan untuk keluar dari perjanjian Persenjataan Nuklir Jarak Menengah (INF).

"Amerika Serikat hari ini mendeklarasikan Rusia telah melanggar isi perjanjian dan kami akan menangguhkan kewajiban kami memperbaikinya dalam 60 hari."

"Kecuali Rusia bersedia kembali mematuhi secara penuh perjanjian tersebut," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo usai pertemuannya dengan rekan-rekan anggota NATO.

Baca juga: Jika AS Keluar dari Perjanjian Nuklir, Rusia Sudah Siap Lomba Senjata

Pompeo menyebut Rusia telah memicu terjadinya persaingan senjata dengan sistem persenjataan barunya.

"Tindakan Rusia telah secara serius merusak keamanan nasional AS dan sekutu maupun rekan kami. Tidak masuk akal jika AS tetap dalam perjanjian yang akan membatasi kemampuan kami dalam menanggapi pelanggaran Rusia," tambah Pompeo.

AS beserta negara-negara anggota NATO telah menyebut sistem rudal 9M729 atau juga dikenal dengan SSC-8 milik Rusia, telah melanggar INF, yang melarang rudal dengan kemampuan jarak tempuh 500 hingga 5.500 kilometer.

NATO kini menyerahkan keputusan kepada Rusia untuk menyelamatkan kesepakatan yang ditandatangani pada 1987 tersebut, yang dianggap penting dalam mengendalikan persaingan persenjataan global.

Namun menurut Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, saat ini telah tiba waktunya untuk mempersiapkan runtuhnya perjanjian tersebut.

"Meskipun Rusia memiliki kesempatan terakhir untuk mematuhi perjanjian, namun kita juga harus mulai mempersiapkan dunia tanpa perjanjian itu," ujar Stoltenberg dilansir AFP.

"Perjanjian itu sebenarnya adalah benar-benar kontrol senjata terbaik. Karenanya, akan menjadi kemunduran besar jika perjanjian itu dibubarkan," tambahnya.

Perjanjian Nuklir Jarak Menengah (INF) yang ditandatangani oleh Presiden AS Ronald Reagan dengan Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev itu melarang kedua negara dalam memproduksi rudal balistik berjarak tempuh 500 hingga 5.500 kilometer.

Baca juga: AS Berniat Halangi Rusia Peroleh Resolusi PBB untuk Kesepakatan Nuklir

Perjanjian itu dibuat untuk mencegah kemungkinan pecahnya perang nuklir, karena rudal jarak menengah mampu mencapai target hanya dalam hitungan menit.

Imbas dari penerapan INF, Uni Soviet membongkar sekitar 2.000 rudalnya, sementara Washington memusnahkan 850 misil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com