Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump: Keputusan MA Dukung "Travel Ban" Kemenangan Besar

Kompas.com - 27/06/2018, 10:57 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memuji keputusan Mahkamah Agung (MA) yang memperkuat kebijakan kontroversialnya.

Dalam rapat di Gedung Putih untuk mendiskusikan proposalnya mengenai tembok perbatasan AS-Meksiko, Trump menyebut langkah MA sebagai kemenangan besar bagi negara dan konstitusi.

"Kita harus lebih tegas sehingga kita bisa merasa lebih aman dan nyaman," kata Trump sebagaimana diberitakan BBC Selasa (26/6/2018).

Baca juga: MA AS Dukung Kebijakan Kontroversial Travel Ban Trump

Presiden dari Partai Republik itu menyebut keputusan MA atas kebijakan bernama "Travel Ban" itu merupakan serangan balik kepada media dan politisi Demokrat.

Trump lalu merujuk kepada Uni Eropa (UE) yang dia klaim mulai memperketat kebijakan imigrasi karena sudah sering dimasuki migran.

"Jujur saja, banyak di antara negara itu yang kini sudah menjadi tempat yang berbeda sama sekali," beber presiden 72 tahun itu.

Sebelumnya, MA mengumumkan memperkuat kebijakan Travel Ban tersebut dengan perbandingan suara 5-4. Kebijakan itu melarang warga dari lima negara Muslim masuk ke AS.

Negara tersebut adalah Iran, Libya, Somalia, Suriah, Yaman. Kemudian negara di luar tersebut yang masuk larangan adalah Korea Utara (Korut).

Dalam opini tertulisnya, Ketua MA John Roberts menjelaskan kebijakan Trump itu sudah sesuai dengan konstitusi AS yang sah.

Yakni mencegah masuknya warga negara yang tidak dapat diperiksa secara memadai dan mendorong negara lain untuk meningkatkan praktik itu.

"Selain itu, dalam teks tersebut tidak disebutkan sama sekali tentang agama," kata hakim ketua berusia 63 tahun tersebut.

Meski MA mendukung kebijakan itu, Roberts tetap mengkritisi Trump, dan berharap kebijakan itu tidak menciptakan diskriminasi berdasar agama.

Hakim yang menjabat sejak 29 September 2005 itu berujar, seorang Presiden AS punya kekuasaan besar untuk mempertahankan toleransi beragama.

Baca juga: Untuk Ketiga Kalinya, Pengadilan Tolak Travel Ban Trump

"Meski harus diakui, pemerintah federal saat ini telah menggunakan kekuasan itu untuk menampilkan kebijakan yang tidak merara," katanya.

"AS adalah negara besar karena membagi nilai yang sama soal respek, martabat, dan nilai-nila manusia yang ada," lanjutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com