Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Trump Jadi Presiden, Pria Ini Sudah Tidak Lagi Baca Berita

Kompas.com - 28/03/2018, 12:16 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

COLUMBUS, KOMPAS.com - Ketika Donald Trump diputuskan menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) pada November 2016, seorang pria menjadi syok dan sangat terpukul.

Erik Hagerman, nama pria itu, saking syoknya memutuskan untuk tidak sekadar berhenti mengikuti perkembangan soal Trump maupun AS.

Diwartakan Oddity Central Selasa (27/3/2018), mantan petinggi di perusahaan apparel olahraga Nike tersebut memutuskan untuk tidak lagi membaca berita.

"Jujur, saya seperti vampir. Segala kabar tentang Trump laksana matahari yang bisa membuat saya menjadi debu," kata Hagerman dalam wawancaranya dengan The New York Times.

Hagerman lalu memutuskan berhenti berlangganan koran, dan tidak lagi beraktivitas di semua akun media sosialnya.

Baca juga : Marvia Malik, Pembawa Berita Transgender Pertama di Pakistan

Tidak hanya itu. Dia juga meminta keluarga maupun temannya untuk tidak membahas berita, dan bakal mendengarkan musik keras-keras ketika minum kopi di kedai lokal.

Kini, hidup di sebuah peternakan di Ohio, Hagerman mengaku hidupnya jauh lebih sehat setelah tidak lagi mengikuti segala perkembangan dunia lewat berita hampir dua tahun terakhir.

Adik Hagerman, Kris mengatakan, saking anti-dengan berita, Hagerman pernah mengajukan segala permintaan ketika mengunjunginya di San Francisco akhir 2017.

Segala koran disingkirkan, televisi dimatikan, dan Kris juga memberi tahu anak-anaknya untuk tidak berbicara tentang berita kepada pamannya.

Begitupun ketika teman-teman Kris berkunjung, dia juga memberi tahu mereka untuk tidak membahas kabar terkini kepada kakaknya.

"Sedikit canggung dan bingung karena kami hanya mempunyai sedikit topik untuk dibahas," kata Kris. "Keteguhannya untuk tidak membaca berita benar-benar tak bisa dipercaya," lanjutnya.

Sekeras apapun Hagerman memblokade dirinya dari berita, Kris bercerita kalau kakaknya pernah terpaksa mendengarkan kabar terkini.

Suatu waktu, Hagerman pernah melihat wajah Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, atau tentang program kesehatan era Presiden Barack Obama Obamacare, hingga skandal di biro kredit Equifax.

Baca juga : Malaysia Usulkan Penyebar Berita Palsu Dipenjara hingga 10 Tahun

"Khusus skandal Equifax, saya terpaksa memberitahunya demi kebaikan Erik sendiri. Selain itu, dia berhasil untuk tidak membaca berita," kata Kris.

Buktinya, lanjut Kris, Hagerman tidak tahu tentang insiden penembakan massal di SMA Marjory Stoneman Douglas, Parkland, pada 14 Februari lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com