Putra Sulung Trump Akui Pernah Bertemu Pengacara Rusia

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Putra sulung Presiden AS Donald Trump, Senin (10/7/2017), mengaku dia pernah bertemu dengan seorang pengacara Rusia untuk mencari kelemahan Hillary Clinton.

Donald Trump Jr membenarkan kabar yang menyebut dia mencari berbagai informasi soal kelemahan Hillary saat bertemu dengan pengacara Natalia Veselnitskaya pada Juni 2016.

"Terus terang, saya adalah orang pertama dalam sebuah kampanye yang melakukan pertemuan untuk mendengar hal tentang kubu lawan," ujar Trump Jr lewat akun Twitter-nya.

Vesenitskaya sendiri sebenarnya tak terlalu ternama di Rusia, tetapi dia menjadi kuasa hukum putra seorang pejabat senior Rusia yang terlibat dalam sebuah kasus penipuan internasional.

Baca: Putra Donald Trump Dikirimi Surat Ancaman Berisi Serbuk Putih

Kepada harian The New York Times, Trump Jr mengaataan, Veselnitskaya memiliki informasi bahwa beberapa individu yang terkait Rusia mendanai Komite Nasional Demokratik dan mendukung Hillary.

"Setelah bertemu jelaslah bahwa dia (Veselnitskaya) tak memilii informasi berharga," ujar Trump Jr.

Trump Jr menambahkan, Veselnitskaya kemudian malah membahas program adopsi anak-anak Rusia oleh pasangan Amerika yang ditunda Presiden Vladimir Putin.

Pertemuan itu terjadi di masa-masa menentukan dalam kampanye pemilihan presiden 2016, setelah secara mengejutkan Trump mengejutkan Partai Republik dengan serangkaian kemenangannya dalam pemilu pendahuluan.

Sementara itu para pejabat pemerintahan Amerika Serikat mencoba menjauhkan Presiden Donald Trump dari masalah ini.

"Presiden tak mengetahui dan tidak hadir dalam pertemuan itu," kata Mark Corallo, juru bicara kuasa hukum pribadi Trump.

Sedangkan juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders menegaskan, Presiden Trump baru mengetahui pertemuan tersebut dalam beberapa hari terakhir.

Baca: Usai Serangan Teror, Donald Trump Jr Ledek Wali Kota London

Bantahan juga datang dari Kremlin yang mengatakan sama sekali tidak mengenal Vesenitskaya.

"Kami tentu saja tak bisa mengetahui semua pertemuan yang dilakukan para pengacara Rusia di luar negeri," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.