Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/03/2017, 08:52 WIB

TOKYO, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, Selasa (7/3/2017), memperingatkan, ancaman Korea Utara “memasuki babak baru”.

Keduanya menyampaikan kesepahaman itu dalam sebuah percakapan per telepon yang dilakukan, Senin (6/3/2017) malam di Washington, atau Selasa  (7/3/2017) pagi waktu Tokyo.

Dua pemimpin itu berkomunikasi untuk menyikapi penembakan empat rudal balistik oleh Korut ke Laut Timur, atau juga dikenal dengan Laut Jepang, pada Senin (6/3/2017) pagi.

Tiga rudal di antaranya jatuh di perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang, yang membuat Tokyo marah besar. Abe, Selasa ini, mengatakan, Trump mendukung penuh Jepang.

Hari sebelumnya, Abe mengatakan,  Korut menembakkan empat rudal balistik secara hampir bersamaan dan rudal-rudal itu melesat sejauh 1.000 km. Tiga rudal jatuh di ZEE Jepang.

Kedua petinggi itu mendiskusikan bagaimana merepons aksi provokatif Korut. Pyongyang sendiri menyebutnya sebagai latihan untuk menembak pangkalan militer AS di Jepang.

Jepang dan AS memastikan, penembakan rudal oleh Korut itu melanggar resolusi-resolusi yang telah dikeluarkan Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Tindakan Korut tersebut menunjukkan “sebuah tantangan nyata terhadap kawasan dan komunitas internasional,” kata PM Jepang kepada wartawan di Tokyo.

Menurut Abe, dia dan Trump juga setuju bahwa "ancaman (Korut) itu telah memasuki babak baru.”

Kantor berita Korsel, Yonhap, mengutip seorang pejabat kementerian yang tak disebutkan namanya mengatakan, proyektil bisa jadi sebuah rudal balistik antarbenua yang mampu mencapai daratan AS.

Seoul dan Washington telah meluncurkan latihan militer tahunan bersama pekan lalu, yang membuat marah Pyongyang dengan mengecamnya sebagai aksi provokatif untuk invasi militer.

Ketika mengunjungi sebuah markas tentara Korut, pemimpin Kim Jong Un memerintahkan pasukan untuk "bersiaga menghadapi serangan tanpa ampun terhadap serangan udara mendadak musuh"

Bulan lalu, Korut juga menembakkan rudal balistik – peluncuran pertama sejak Oktober – yang telah oleh Seoul disebut bertujuan untuk menarik "perhatian global" atas program nuklir dan rudalnya untuk menguji reaksi pemerintah baru AS di bawah Presiden Trump.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com