Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/02/2020, 17:43 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam, dia bakal habis-habisan gempur Gaza jika milisi terus menyerang negaranya.

Pernyataan itu dia utarakan setelah pada Senin (25/2/2020), Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan ada 50 roket yang ditembakkan, dengan 90 persen di antaranya dicegat.

Serangan roket mendapat tanggapan keras, di mana IDF kemudian mengumumkan mereka menggelar serangan udara yang menyasar Gaza.

Baca juga: Jenazah Pria Palestina Diangkat Pakai Buldozer, Begini Pembelaan Israel

Dalam kunjungannya ke sistem pertahanan Iron Dome di Ashdod, Netanyahu mengatakan dia siap menghantam dengan tank hingga jet tempur.

Dilansir Russian Today, PM yang akrab disapa Bibi itu kemudian mengirim pesan kepada Hamas dan Jihad Islam. "Jika kedamaian tidak datang, kalian berikutnya."

Dalam pidatonya di permukiman Israel di Ariel, Tepi Barat, Netanyahu menambahkan ancamannya bahwa dia bisa saja menggempur Gaza habis-habisan.

PM Israel berusia 70 tahun itu menerangkan bahwa serangan roket baik dari Hamas dan Jihad tidak akan pernah berhenti. Dia pun mengancam melaksanakan serangan skala besar.

Dia mengemukakan sudah paham risiko yang harus dibayarkan oleh IDF, di mana anggotanya adalah wajib militer, dan keluarga mereka.

"Saya tidak tidak ingin perang. Namun jika kami harus melontarkan gempuran skala besar, celakalah mereka saat hari itu tiba!" ancamnya.

Ketua Partai Likud menegaskan dia tidak main-main dengan ucapannya, dan siap melakukan segalanya untuk menjaga keamanan Israel.

Baca juga: Hamas Gunakan Gambar Wanita Cantik untuk Retas Ponsel Tentara Israel

Pada Senin malam waktu setempat, Jihad Islam mengumumkan bahwa "tanggapan militer" terhadap Tel Aviv sudah mereka laksanakan.

Serangan roket tersebut terjadi setelah viral video yang memperlihatkan buldozer Israel mengangkat jenazah pria Palestina.

Lelaki 27 tahun bernama Mohammed al Naim itu ditembak mati oleh pasukan perbatasan setelah hendak menanam peledak di pagar.

Dalam video yang beredar, sebelum diangkut oleh kendaraan berat, sejumlah massa berusaha membawa pergi jenazah Naim.

Namun mereka dihujani tembakan. Pada akhirnya, buldozer tersebut meninggalkan lokasi kejadian dengan mengangkut mayat Naim, dengan sebuah tank terlihat di sisinya.

Baca juga: Penembak Rasial di Jerman Anggap Negara Turki dan Israel Paling Pantas Dihancurkan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com