TEL AVIV, KOMPAS.com - Israel melalui Menteri Pertahanan Naftali Bennett memberi pembelaan setelah video viral menunjukkan jenazah pria Palestina diangkat menggunakan buldozer.
Insiden itu dilaporkan terjadi pada Minggu pagi waktu setempat (23/2/2020), dan mengeskalasi konflik di kedua kubu pada saat itu.
Israel menggelar serangan udara di Gaza setelah mendapat tembakan roket, di mana Tel Aviv juga menargetkan kelompok Jihad Islam di Suriah.
Baca juga: Penembak Rasial di Jerman Anggap Negara Turki dan Israel Paling Pantas Dihancurkan
Dalam film yang direkam di perbatasan Gaza dan Israel, nampak buldozer militer mengangkat jenazah seorang pria Palestina dari tanah.
Lelaki 27 tahun bernama Mohammed al Naim itu ditembak mati oleh pasukan perbatasan setelah hendak menanam peledak di pagar.
Dalam video yang beredar, sebelum diangkut oleh kendaraan berat, sejumlah massa berusaha membawa pergi jenazah Naim. Namun mereka dihujani tembakan.
Pada akhirnya, buldozer tersebut meninggalkan lokasi kejadian dengan mengangkut mayat Naim, dengan sebuah tank terlihat di sisinya.
Dilansir Sky News Senin (24/2/2020), tayangan itu memantik kemarahan netizen di media sosial, dan memaksa Naftali Bennett angkat bicara.
"Lelah dengan kritik atas nama 'tidak berperikemanusiaan', ketika buldozer membawakan kami tubuh teroris yang hendak membunuh warga Israel," ujarnya di Twitter.
Bennett kemudian merujuk kepada Oron Shaul dan Hadar Goldin, yang tewas pada Perang Gaza 2014, dan jenazahnya sempat ditawan Hamas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.