Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Damai Harus Merumuskan Masa Depan Suriah Tanpa Assad

Kompas.com - 07/01/2014, 13:41 WIB
TOKYO, KOMPAS.COM - Konferensi perdamaian yang diselenggarakan PBB tentang Suriah harus bekerja untuk menyingkirkan Presiden Bashar al-Assad dari kekuasaan karena kesalahannya terkait kematian puluhan ribu orang di negara itu, kata Turki Perdana Menteri, Recep Tayyip Erdogan di Tokyo, Selasa (7/1/2014).

"Di Jenewa 2, kita harus memastikan bahwa ... semua langkah tidak akan gagal ... sehingga kita bisa berada di era tanpa Bashar al-Assad, " kata Erdogan yang merujuk pada pembicaraan damai yang direncanakan akan berlangsung pada akhir bulan ini di Swiss.

Konflik Suriah diperkirakan telah menewaskan lebih dari 130.000 jiwa dan telah memaksa jutaan orang mengungsi.

"Seorang pemimpin yang telah memungkinkan hal itu terjadi (orang tewas hingga seratusan ribu) dan masih bertengger di puncak kekuasaan tidak dapat diterima," kata Erdogan.

Pemimpin PBB, Ban Ki-moon, sudah mulai mengirim undangan untuk apa yang disebut pembicaraan damai Geneva 2, tetapi sekutu utama Assad yaitu Iran tidak ada dalam daftar, kata wakil juru bicara PBB Farhan Haq. Hal itu bisa membantu dalam membuka jalan bagi oposisi Koalisi Nasional, yang berulang kali menetapkan bahwa Iran tidak harus diundang, untuk berpartisipasi.

Sebanyak 30 negara diundang untuk pembicaraan Jenewa termasuk Arab Saudi, pendukung utama oposisi Suriah, serta lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB - dan para tetangga Suriah yaitu Turki, Irak dan Yordania. Menteri Luar Negeri Jepang, Fumio Kishida, juga diharapkan hadir.

"Di Jenewa 1 ada sejumlah masalah yang diangkat dan di Geneva 2 kami akan memastikan bahwa hal itu tidak akan gagal .... Adalah sangat penting bahwa Jepang ambil bagian dalam hal ini," kata Erdogan.

Koalisi, yang kembali memilih Ahmad Jarba sebagai pemimpinnya pada hari Minggu, akan membahas pada Selasa ini apakah akan menghadiri pembicaraan itu, meskipun sebuah kelompok oposisi utama, yaitu Dewan Nasional Suriah, telah mengumumkan pemboikotan.

Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, akan bertemu pada 13 Januari dalam sebuah upaya untuk menentukan peran Iran dalam mengakhiri perang hampir tiga tahun di Suriah itu, kata Haq.

Erdogan melakukan kunjungan tiga hari ke Jepang, bersama lebih dari 100 pebisnis, yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan ekonomi dengan Tokyo. Ia juga akan mengunjungi Malaysia dan Singapura. Ia berbicara dalam kuliah yang diselenggarakan harian Nikkei dan kedutaan Turki di Jepang, dan tidak menanggapi intrik politik yang sedang berlangsung di negaranya saat ini. Penyelidikan dugaan korupsi dan suap telah mengguncang pemerintahan pro-bisnisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com