Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2020, 14:50 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Al Jazeera

TEHERAN, KOMPAS.com - Pemerintah Iran memutuskan menutup sekolah hingga melarang menonton film di bioskop setelah korban meninggal virus corona mencapai enam orang.

Gubernur Provinsi Markazi, Ali Aghazadeh mengatakan Sabtu (22/2/2020), pasien yang wafat di kota Arak positif terkena virus China itu.

Selain itu diwartakan IRNA dikutip Al Jazeera Minggu (23/2/2020), pasien yang meninggal di Arak juga mengidap masalah jantung.

Baca juga: Kasus Infeksi Virus Corona di Korea Selatan dan Italia Melonjak, Begini Langkah Pemerintahnya

Sejauh ini selain enam korban meninggal, jumlah kasus infeksi virus corona di Iran mencapai 28 orang, di mana korban terakhir tak diketahui apakah masuk dalam korban infeksi.

Keseluruhan korban jiwa penyakit dengan nama resmi Covid-19 itu diyakini warga Iran, dengan jumlah kematiannya terbanyak di luar China.

Teheran mengumumkan bahwa virus itu sudah masuk ketika dua lansia asal kota suci Syiah, Qom, positif tertular pada Rabu (19/2/2020).

Setelah itu, Kementerian Kesehatan menyatakan kebanyakan kasus infeksi adalah warga Qom, atau yang punya sejarah mengunjungi kota suci itu.

Baca juga: Video Perawat Hamil Rawat Pasien Virus Corona Dirilis, Publik China Marah

"Bantu Qom"

Televisi negara melaporkan sebagai langkah pencegahan, otoritas memutuskan menutup sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan lain di 14 provinsi.

Mereka mencakup Qom, Markazi, Gilan, Ardabil, Kermanshah, Qazvin, Zanjan, Mazandaran, Golestan, Hamedan, Alborz, Semnan, Kurdistan, dan Teheran.

"Seluruh kegiatan kebudayaan atau aktivitas menonton film di bioskop juga dihentikan mulai akhir pekan ini." Demikian keterangan pemerintah.

Kepala universitas sains medis Qom, Mohammadreza Ghadir menyatakan saat ini mereka membutuhkan pertolongan sebagai lokasi yang paling parah terkena Covid-19.

"Jika ada yang bisa saya katakan, itu adalah 'bantu Qom'," ujar Ghadir. Tidak diketahui bagaimana virus tersebut masuk ke Iran.

Baca juga: 2 Meninggal dan 79 Terinfeksi Virus Corona, Italia Tutup Puluhan Kota

Namun berkembang spekulasi, bahwa virus yang pertama kali dilaporkan pada Desember 2019 itu dibawa oleh pekerja asal China.

Menurut Menteri Kesehatan Minoo Mohraz, dia merujuk klaimnya bahwa tidak ada warga Qom yang punya sejarah ke Negeri "Panda".

"Sumbernya kemungkinan adalah tenaga kerja asal China yang bekerja di Qom dan baru saja bepergian di sana," jelas Mohraz tanpa menyertakan bukti klaimnya.

Halaman:
Baca tentang
Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com