Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Izinkan AS Bunuh Jenderal Iran sejak 7 Bulan Lalu

Kompas.com - 14/01/2020, 11:32 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

Saat itu, presiden 73 tahun itu tersebut mendapat data intelijen bahwa Soleimani merupakan "ancaman paling serius yang masih belum berbuah".

Masih pada 2017, Penasihat Keamanan Nasional saat itu, HR McMaster, sudah mendiskusikan rencana untuk membunuh Soleimani.

Baca juga: Jenderal Top Iran Tewas dalam Serangan AS atas Arahan Presiden

"Namun, saat itu cara tersebut tak dipandang sebagai langkah utama yang harus segera dilakukan," beber si sumber.

Ide menyerang komandan Pasukan Quds itu makin serius digodok setelah McMaster digantikan oleh Bolton, yang dikenal sangat keras terhadap Teheran.

Sejak Oktober 2019, Iran sudah meluncurkan puluhan roket ke aset militer Negeri "Uncle Sam" yang berlokasi di Irak.

Pentagon menyalahkan Khataib Hezbollah, bagian dari milisi Pasukan Mobilisasi Populer (PMF), yang disokong Teheran.

Serangan terhadap pangkalan AS semakin menjadi dengan puncaknya pada 27 Desember, kontraktor sipil tewas dan empat tentara terluka.

Pentagon merespons dengan menggelar serangan udara terhadap lima lokasi Khataib Hezbollah di Irak dan Suriah, menewaskan 25 kombatannya.

Serangan itu dibalas dengan aksi demonstrasi yang dilakukan pendukung Khataib, bahkan hingga di depan Kedutaan AS di Baghdad.

Setelah Soleimani tewas diserang AS, Teheran membalas dengan membombardir Pangkalan Ain al-Assad dan Irbil dengan rudal.

Baca juga: Jenderal Top Iran Tewas Diserang AS, Eks Komandan Garda Revolusi: Kami Akan Balas Dendam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com