Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Surat, Trump Tuduh Pemakzulan Dirinya "Kudeta" dan "Perang atas Demokrasi AS"

Kompas.com - 18/12/2019, 18:52 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Al Jazeera

Dia yakin, Partai Demokrat bakal menanggung penderitaan akibat proses pemakzulan ini di Pilpres AS 2020 mendatang.

"Rakyat tidak akan memaafkan kalian atas penyimpangan yang kalian lakukan dan penyalahgunaan wewenang," kata presiden dari Partai Republik itu.

Dalam sidang paripurna Rabu waktu setempat (18/12/2019), DPR AS bakal memutuskan apakah dua pasal pemakzulan terhadap Trump bisa diterima.

Komite Yudisial pada pekan lalu menyepakati pasal penyalahgunaan kekuasaan dan upaya menghalangi penyelidikan Kongres.

Jika DPR AS meloloskan, dia bakal menjadi presiden ketiga AS setelah Andrew Johnson (1868) dan Bill Clinton (1998) yang dibawa ke Senat.

Baca juga: Sebut Trump Bahaya bagi Demokrasi, Demokrat AS Minta Republik Dukung Pemakzulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com