PUTRAJAYA, KOMPAS.com – Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyiratkan sinyal bakal menyerahkan kekuasaan kepada Anwar Ibrahim setelah KTT APEC yang digelar November 2020 mendatang.
Dalam wawancaranya dengan Reuters yang dirilis Rabu (11/12/2019), PM berusia 94 tahun itu menyatakan dia tidak berencana hingga KTT APEC dilangsungkan.
“Saya telah berjanji menyerahkan kekuasaan kepada Anwar dan saya akan memenuhi janji itu. Cuma saya menilai pergantiaan kepemimpinan sebelum APEC agak menganggu.” ucap PM berjuluk Dr M itu.
Baca juga: Bertemu Mahathir, Anwar Ibrahim Kembali Tegaskan akan Jadi PM Malaysia
Mahathir mengatakan, Anwar Ibrahim yang harus menanggung jika ternyata rakyat Malaysia malah tidak menyukainya. "Yang pasti, saya akan menepati janji terlepas dari apa yang dituduhkan kepadanya," katanya.
Dia menuturkan telah mempersiapkan diri untuk mundur selepas KTT. Tapi, dia tak merinci kapankah dia akan mengumumkan pengunduran diri tersebut.
Saat ditanya apakah dia bakal mundur pada Desember 2020, politisi veteran itu menjawab bahwa publik akan segera tahu jika waktunya tiba.
Mahathir akan menjadi pemimpin pertama yang menjadi tuan rumah APEC sebanyak dua kali. Malaysia juga dipimpin Mahathir ketika menjadi tuan rumah APEC pada tahun 1998.
Baca juga: Mahathir Pastikan Serahkan Kekuasaan kepada Anwar Ibrahim
Anwar Ibrahim, pemimpin Partai Keadilan Rakyat yang masuk dalam koalisi Pakatan Harapan baru-baru ini menghadapi tuduhan skandal seks yang dibantahnya dengan keras.
Mantan staf Anwar bernama Muhammad Yusoff Rawther menuduhnya sudah melakukan pelecehan seksual, dengan cara sodomi.
Anwar merespons dengan melaporkan Yusoff kepada Kepolisian Diraja Malaysia. Politisi 72 tahun itu menyebut fitnah itu upaya jelas untuk menjegalnya menduduki kursi perdana menteri.
Dia pantas untuk meradang. Sebab, dia sempat dua kali mendekam dalam penjara karena divonis melakukan sodomi.
Baca juga: Transisi Kekuasaan ke Anwar Ibrahim, Mahathir Mengaku Belum Membicarakannya
Tak sedikit yang menaruh curiga, tuduhan terhadap Anwar adalah bagian dari sabotase internal yang dilakukan oleh orang dari partainya sendiri.
Sudah menjadi rahasia publik, Wakil Presiden PKR Azmin disebut adalah pilihan yang paling "sreg" bagi Mahathir untuk menduduki kursi PM Malaysia.
Dia juga pernah didera skandal pada pertengahan tahun ini, di mana ditunjukkan video pria mirip dirinya berhubungan seks dengan pria lain.
Azmin yang juga menjabat sebagai Menteri Ekonomi Malaysia itu melakukan bantahan bahwa dia merupakan pria di video tersebut.
Azmin, yang merupakan mantan orang kepercayaan Anwar, telah berkali-kali bersuara agar Mahathir menyelesaikan masa jabatannya penuh 5 tahun.
Pernyataannya dibaca sebagai upayanya untuk menjegal Anwar dan memberikannya lebih banyak amunisi untuk kelak menggantikan Mahathir.
Baca juga: Anwar Ibrahim, Dipenjara karena Tuduhan Sodomi, Kini Jadi Calon Pewaris Takhta Mahathir
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.