Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir: Saya Akan Umumkan Tanggal Penyerahan Kekuasaan ke Anwar Ibrahim

Kompas.com - 21/09/2019, 16:00 WIB
Ericssen,
Agni Vidya Perdana

Tim Redaksi

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad angkat suara mengenai rencana transisi kekuasaannya kepada Anwar Ibrahim.

Perdana menteri yang akrab disapa Dr M itu menyatakan bakal mengumumkan tanggal penyerahan jabatan perdana menteri kepada mantan wakilnya itu.

"Saya akan memberi tahu tanggal pastinya, yang pasti saya akan menepati janji," kata Mahathir seperti dikutip The Star Malaysia, Jumat (20/9/2019).

Politisi berusia 94 tahun itu tidak memberi rincian lebih lanjut apakah tanggal yang dimaksud adalah pada Mei 2020, sesuai kesepakatan koalisi berkuasa Pakatan Harapan.

Baca juga: Anwar Ibrahim: Saya Akan Gantikan Mahathir pada 2020

Beberapa waktu lalu, Anwar Ibrahim sempat menyampaikan kepada Bloomberg bahwa dia akan menggantikan Mahathir pada 2020.

"Menurut pemahaman bersama, saya akan menggantikan Mahathir sekitar bulan Mei 2020, namun saya tidak terlalu mempersoalkan tepatnya bulan berapa," ucap Anwar, Rabu (18/9/2019).

Rencana suksesi kekuasaan antara Mahathir dan Anwar memang terus menjadi teka-teki terbesar di kancah perpolitikan Negeri Jiran.

Bukan kali pertama Mahathir menjanjikan bahwa Anwar akan menjadi penerusnya di kursi perdana menteri.

Namun Anwar yang sempat diprediksi akan menjadi orang nomor satu di pemerintahan Malaysia pada pergantian milenium, justru mendekam di penjara.

Baca juga: Mahathir: Suku Melayu Tetap Miskin karena Tak Mau Bekerja Keras

Anwar secara kontroversial dipecat oleh Mahathir sebagai deputi perdana menteri dan menteri keuangan karena tuduhan korupsi dan sodomi pada September 1998.

Anwar kemudian memimpin gerakan reformasi melawan apa yang disebutnya sebagai kelaliman rezim Mahathir dan koalisi Barisan Nasional yang ketika itu berkuasa.

Karir politik suami Wan Azizah ini pun terus mengalami naik turun. Setelah bebas pada 2004 dan menjadi pemimpin oposisi Malaysia, dia kembali dipenjara pada tahun 2015, lagi-lagi karena tuduhan sodomi.

Kemudian pada Mei tahun lalu, tanpa diduga presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu dibebaskan setelah Mahathir yang kembali ke pucuk kekuasaan mengajukan grasi kepada Raja Malaysia.

Kedua politisi ini pun berdamai dan kembali bekerja sama secara politik melalui koalisi Pakatan Harapan yang meraih kemenangan mengejutkan pada pemilu Mei 2018.

Baca juga: Anwar Ibrahim: Saya Tidak Pernah Menawarkan Diri Jadi Anggota Kabinet Malaysia

Anwar juga membantah rumor politik yang beredar mengenai kemunculan nama Menteri Ekonomi Azmin Ali dan Menteri Besar Kedah yang juga putra Mahathir, Mukhriz Mahathir sebagai calon suksesor Mahathir.

"Tidak ada partai koalisi yang mengindikasikan atau menfavoritkan nama lain untuk menggantikan Mahathir," ujar anggota parlemen dari distrik Port Dickson itu.

Desas-desus politik yang terus berseliweran adalah Mahathir masih merasa berat hati meninggalkan jabatan perdana menteri untuk digantikan Anwar.

Sosok yang telah memimpin Malaysia selama hampir 24 tahun itu disebut-sebut lebih menginginkan Azmin sebagai perdana menteri kedelapan Malaysia.

Baca juga: Mahathir: Saya Tak Akan Mengingkari Janji Saya dengan Anwar Ibrahim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com