Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/09/2019, 20:18 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

TEHERAN, KOMPAS.com - Kapal tanker Iran yang sempat ditahan di Gibraltar dan telah dibebaskan Agustus lalu, kini merapat di Mediterania.

Tak hanya merapat, kapal tanker Iran Adrian Darya 1 itu dilaporkan telah membongkar muatan dan menjualnya.

Kapal tanker itu disebut membawa muatan 2,1 juta barel minyak bernilai lebih dari 140 juta dollar AS (sekitar Rp 1,9 triliun) dan dituduh hendak mengirimkannya ke Suriah, yang berarti melanggar sanksi Uni Eropa terhadap Iran.

Tuduhan itu pula yang mendasari Maritim Inggris bekerja sama dengan otoritas Gibraltar menahan kapal tanker tersebut pada Juli lalu.

Baca juga: Pejabat AS Tawarkan Uang Jutaan Dollar bagi Kapten Kapal Tanker Iran

"Kapal tanker minyak Adrian Darya akhirnya merapat di pantai Mediterania dan telah menurunkan muatannya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi, dikutip kantor berita Iran, IRNA, Minggu (8/9/2019).

Namun demikian kementerian tidak mengungkapkan negara mana yang terlibat dalam transaksi minyak tersebut.

Kapal tanker super Adrian Darya 1, yang sebelumnya bernama Grace 1, sempat mengundang tanda tanya terkait tujuan pelayarannya, setelah dibebaskan dari pelabuhan Gibraltar.

Namun kapal tersebut kemudian berhasil difoto oleh satelit saat berada di dekat pelabuhan Tartus, di Suriah.

Baca juga: Kapal Tanker Iran yang Diburu AS Diduga Menuju Suriah

Layanan pelacakan maritim TankerTrackers, pada Minggu (8/9/2019) malam mendeteksi kapal tanker Adrian Darya 1 berada di lepas pantai Tartus, Suriah, tetapi belum melakukan bongkar muat muatan minyak.

"Sekarang ini kapal tanker itu telah berlabuh tepat di luar Suriah," kata Sigal P Mandelker, pejabat Departemen Keuangan AS di Abu Dhabi.

"Ini adalah permainan tipuan lain yang mereka lakukan. Dunia perlu membuka matanya," tambahnya.

Kapal itu masuk dalam daftar hitam oleh Washington pada bulan lalu, setelah dibebaskan dari Gibraltar.

Baca juga: Menteri Turki: Kapal Tanker Iran yang Dibebaskan Gibraltar Menuju Lebanon

Sempat ditahan selama enam pekan, kapal tanker Iran tersebut dibebaskan setelah otoritas Gibraltar mendapat jaminan jika muatan minyak tersebut tidak akan dijual ke Suriah maupun negara-negara yang dilarang di bawah sanksi Uni Eropa.

Setelah dibebaskan, kapal tanker itu sempat memicu spekulasi terkait pelabuhan yang dituju. Diduga hendak menuju Yunani dan Lebanon, namun kedua prediksi itu meleset.

Pemerintah AS sempat memperingatkan kepada negara-negara dan pelabuhan di sepanjang Laut Mediterania untuk tidak membantu kapal tanker Iran tersebut atau akan mendapat sanksi karena dapat dianggap memberi dukungan kepada organisasi teroris.

Baca juga: AS Peringatkan Pelabuhan Yunani untuk Tak Bantu Kapal Tanker Iran

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com