EL PASO, KOMPAS.com - Pascainsiden penembakan massal yang terjadi di sebuah toko yang menewaskan lebih dari 20 orang, kini semakin banyak warga El Paso, Texas, yang mengikuti latihan menembak.
Mereka berlatih menembak guna mendapatkan setifikasi untuk izin membawa senjata tersembunyi di tempat umum di Texas.
Disampaikan Michael McIntyre, manajer umum Gun Central, salah satu toko penjual senjata terbesar di El Paso, mengatakan terjadi peningkatan penjualan senjata hingga dua kali lipat dalam sepekan setelah serangan di Walmart pada awal Agustus lalu.
Sebagian besar adalah pistol berukuran kecil, yang dapat disembunyikan di pergelangan kaki, atau bahu yang tertutup pakaian.
Baca juga: Dituding Jadi Salah Satu Penyebab Penembakan Massal, Trump Diminta Tak Kunjungi El Paso
Selain itu, McIntyre yang juga membuka kelas menembak, mendapati ada 50 orang yang ikut serta pada hari Sabtu dan 50 lainnya pada hari Minggu.
"Biasanya saya hanya mendapat sekitar tujuh orang di akhir pekan," kata dia, dikutip Reuters.
"Kami mendapati ada dua orang pembeli yang sebelumnya berada di Walmart saat insiden penembakan terjadi. Sedangkan lainnya merasa mereka ingin agar dapat melindungi diri mereka sendiri saat terjadi sesuatu," tambahnya.
"Insiden lalu bukan penembakan massal terakhir yang akan kita temui," ujarnya.
McIntyre mengatakan, dengan membawa atau tanpa senjata, sebagian besar orang tidak akan bisa membalas serangan seperti yang terjadi di Walmart El Paso.
Baca juga: Kisah-kisah Pengorbanan yang Terjadi di Penembakan Massal Texas
Dia berulang kali mengingatkan dalam kelas menembaknya agar mengutamakan melarikan diri dari pada menembakkan senjata.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan