Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Target Penembakan Massal, Warga El Paso Ramai Ikut Latihan Menembak

Kompas.com - 14/08/2019, 13:13 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Reuters

Namun Segovia mengatakan, kelas pelatihan menembak untuk izin membawa senjata tersembunyi tidak akan sebanding jika dihadapkan pada situasi penembakan aktif.

Meski begitu dia berharap dirinya dan saudara-saudaranya dapat mempersiapkan diri.

Segovia mengatakan mungkin akan mengajukan permohonan izin untuk dapat membawa senjata tersembunyi. Tetapi dia juga mengharap adanya perubahan dalam undang-undang senjata di masa depan yang akan mempersulit anak-anak muda untuk mendapatkan senjata api.

"Saya pikir senjata harus menjadi hak istimewa dan untuk keselamatan, bukan agar dapat pergi keluar dan menembaki orang-orang," ujarnya.

Namun harapan Segovia tampaknya masih jauh dari terwujud karena Pemerintah Texas baru-baru ini justru telah menandatangani sembilan undang-undang baru yang didukung Asosiasi Senapan Nasional (NRA) yang bakal semakin memudahkan kepemilikan senjata.

Baca juga: Pelaku Penembakan Massal di Walmart El Paso Texas Mengaku Targetkan Orang Meksiko

Salah satunya yakni mencabut larangan membawa senjata api di tempat-tempat ibadah, sementara lainnya mencegah tuan tanah dari melarang senjata api di properti mereka yang disewakan.

Insiden penembakan massal di Walmart El Paso yang terjadi pada 3 Agustus lalu, telah menewaskan 22 orang dengan 20-an lainnya luka-luka.

Pelaku mengaku alasannya melakukan serangan adalah karena dirinya menentang invasi imigran dan telah mengatakan bahwa dia sengaja menargetkan warga Meksiko di El Paso.

Menurut data sensus AS, El Paso, yang berjarak sembilan jam perjalanan dari Dallas, berbatasan langsung dengan Meksiko dan memiliki populasi 680.000 jiwa, dengan 83 persen adalah keturunan Hispanik.

Baca juga: Ini 5 Fakta Insiden Penembakan Massal di Texas dan Ohio

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com