Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/08/2019, 11:30 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

EL PASO, KOMPAS.com - Tersangka pelaku penembakan massal di El Paso, Texas, yang membunuh 22 orang, menuju pusat perbelanjaan Walmart karena merasa lapar, menurut laporan pihak kepolisian.

Polisi meyakini, tersangka pelaku, yang diidentifikasi sebagai Patrick Crusius (21), sempat makan sebelum melakukan serangan. Dia disebut mengelilingi toko dan masuk ke dalam tanpa membawa senjata.

"Dia melakukan perjalanan selama 10 hingga 11 jam dari rumahnya di Allen menuju El Paso pada Sabtu (3/8/2019) pagi," kata Kepala Polisi El Paso, Greg Allen, dikutip New York Post.

"Begitu tiba di sini, dia sempat tersesat di lingkungan sekitar. Tapi kemudian dia menemukan jalan menuju Walmart, karena dia merasa lapar. Hal itu yang bisa saya sampaikan sejauh ini tanpa terlalu banyak detail," tambahnya.

Baca juga: Suami Istri Ini Tewas demi Lindungi Bayi Mereka dalam Penembakan Massal Texas

Mengenai apakah Walmart telah menjadi target pelaku sejak awal, polisi mengatakan belum dapat memberi komentar dan masih melakukan penyelidikan.

Allen menambahkan pihak polisi masih menginterogasi tersangka yang menyerah setelah melakukan aksinya menembaki pengunjung pusat perbelanjaan dan hasil penyelidikan polisi sejauh ini menduga tersangka makan sebelum melakukan serangan menggunakan senapan serbu AK-47.

Sebelumnya diberitakan bahwa jumlah korban tewas dalam serangan penembakan massal di Walmart El Paso bertambah dua orang, setelah korban yang dirawat di rumah sakit meninggal.

Delapan korban tewas dalam serangan yang diduga bermotif kebencian rasial itu diketahui merupakan warga negara Meksiko. Demikian diungkapkan Menteri Hubungan Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard.

Hal itu mendorong pemerintah Meksiko untuk secara resmi menganggap insiden penembakan massal di El Paso sebagai serangan teroris dan sedang mengupayakan langkah hukum untuk dapat mengekstradisi tersangka agar dapat diadili di Meksiko.

Baca juga: Sebut Penembakan Massal di Texas Kejahatan Teroris, Meksiko Ingin Pelaku Diekstradisi

Selain itu ditambahkan Allen, seorang korban tewas lainnya berkewarganegaraan Jerman, sedangkan 13 lainnya warga negara AS.

Pihak berwenang yang menginterogasi tersangka mengungkapkan bahwa Crusius tampak tidak menunjukkan penyesalan atas perbuatannya.

Pihak kepolisian juga masih menyelediki tentang dugaan manifesto online yang terkait pelaku penyerangan, yang mengungkapkan kebencian terhadap kaum migran Hispanik.

Serangan yang terjadi di Walmart El Paso terjadi sekitar pukul 10.39 waktu setempat, di mana petugas penegak hukum segera tiba selang beberapa menit kemudian.

Tersangka ditahan atas tuduhan melakukan pembunuhan berencana, sementara otoritas federal memperlakukan insiden ini sebagai kasus terorisme domestik.

Baca juga: Dua Orang Meninggal di Rumah Sakit, Korban Tewas Penembakan Massal Texas Jadi 22 Orang

"Tersangka dijatuhi tuduhan pembunuhan besar-besaran dan karenanya dia memenuhi syarat untuk hukuman mati. Kami akan mengajukan hukuman mati," kata Jaksa Distrik Jaime Esparza.

Sementara Departemen Kehakiman juga "secara serius mempertimbangkan" kasus itu sebagai kejahatan kebencian rasial dan tuduhan senjata api federal, yang membawa kemungkinan hukuman mati, kata Jaksa AS John Bash dalam konferensi pers.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com