EL PASO, KOMPAS.com - Akhir pekan kemarin menjadi momen kelam dalam sejarah Amerika Serikat (AS) di mana terjadi dua penembakan massal kurang dari 24 jam.
Penembakan yang terjadi di El Paso (Texas) dan Dayton (Ohio) itu total menewaskan 31 orang. Sorotan ditujukan ke El Paso di mana terdapat 22 orang meninggal.
Dilansir dari AFP dan Daily Mirror Selasa (6/8/2019), berikut merupakan kisah pengorbanan yang terjadi dalam penembakan massal Texas yang terjadi Sabtu (3/8/2019).
Baca juga: Rencanakan Penembakan Massal, Remaja Texas Ditahan Usai Dilaporkan Neneknya
Pada Sabtu pagi hari waktu setempat, awalnya pasangan Andre dan Jordan Anchondo awalnya meninggalkan putri mereka untuk ikut latihan pemandu sorak.
Rencana berbelanja untuk membeli berbagai keperluan sekolah di Walmart El Paso berubah menjadi bencana ketika Patrick Crusius datang dan menembakkan senapan serbu AK-47.
Berdasarkan keterangan sang adik Tito Anchondo, Andre dan Jordan tewas setelah berusaha melindungi bayi mereka yang baru berusia dua bulan dari pelaku.
Ketika Crusius melakukan aksinya, Andre langsung memunggungi istri dan bayinya. Sementara Jordan tewas sambil mendekap bayinya yang bernama Paul.
Paul yang ditemukan di lokasi kejadian dirawat setelah menderita patah tulang. "Mereka melindungi bayi mereka dari peluru," kata bibi Jordan, Elizabeth Terry, kepada CNN.
Suami istri itu dilaporkan baru saja merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang pertama empat hari sebelum penembakan terjadi, dengan Jordan diketahui punya dua anak dari hubungan sebelumnya.
Terry melanjutkan karena kejadian itu, kini Paul menjadi yatim piatu. "Namun kami akan berusaha sekuat kami untuk mengingatkannya tentang orangtua hebat yang dia punya," tegasnya.
Tito menuturkan, kakaknya itu awalnya merupakan pecandu narkoba. Namun, dia berubah menjadi pribadi yang lebih baik setelah bertemu dengan Jordan.
"Jordan adalah penopang hidup Andre," terang Tito. "Ketika dia bertemu Jordan, dia mempunyai alasan untuk berada di hidup yang benar demi istrinya," lanjutnya.
Korban lain yang mendapat pujian karena aksi pahlawannya adalah pria berusia 63 tahun Dvid Johnson yang sigap melindungi istri serta cucu mereka saat penembakan massal berlangsung.
Baca juga: Penembakan Massal AS Tewaskan 31 Orang, Trump Salahkan Penyakit Jiwa dan Video Game
Cerita lain tentang pengorbanan yang mengharukan datang dari suami istri bernama Juan de Dios Velazquez dan istrinya, Estela, yang juga berbelanja di Walmart El Paso.