Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Mantan Presiden Mesir Meninggal | AS Nyaris Serang Iran

Kompas.com - 22/06/2019, 08:32 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

KOMPAS.com - Kabar duka datang dari Mesir, setelah mantan presidennya Mohamed Morsi meninggal secara mendadak saat tengah menjalani proses persidangan.

Sementara di kawasan Teluk, situasi terus memanas antara Amerika Serikat dengan Iran. Terakhir, Washington nyaris melancarkan serangan ke Teheran setelah sebuah drone ditembak jatuh.

Ada juga kabar kunjungan Presiden China Xi Jinping yang pertama kali ke Korea Utara.

Berikut ini rangkuman sejumlah kabar internasional yang terjadi pada sepekan terakhir.

1. Mantan Presiden Mesir Mohamed Morsi Meninggal

Mantan presiden Mesir Mohamed Morsi meninggal dunia setelah tak sadarkan diri di tengah persidangan, Senin (17/6/2019).

Dokter menyatakan Morsi meninggal akibat serangan jantung dan jenazahnya telah dimakamkan sehari kemudian.

Namun kematian mantan presiden berusia 67 tahun itu mengundang kritikan terhadap pemerintahan Mesir.

Salah satunya datang dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang menuntut digelarnya pemeriksaan atas kematian sahabatnya itu.

Ingin tahu informasi selengkapnya. Silakan Anda simak di tautan ini.

2. Ada Bukti Pangeran Mahkota Saudi Terlibat Pembunuhan Khashoggi

Tim penyelidik independen dari pakar HAM PBB mengungkap perkembangan terbaru dalam kasus kematian jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi.

Dalam laporannya, tim penyelidik mengklaim menemukan adanya bukti yang mengarah pada sosok pangeran mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kematian Khashoggi.

Bukti tersebut menunjukkan perlunya dilakukan pemeriksaan terhadap MBS, julukan pangeran mahkota Saudi, serta para pejabat tinggi kerajaan lainnya.

Kabar selengkapnya bisa Anda baca di sini.

3. Empat Orang Ditetapkan Jadi Tersangka dalam Kasus Jatuhnya MH17

Tim penyelidik internasional mengungkap perkembangan terbaru dalam penyelidikan kasus jatuhnya pesawat penumpang Malaysia Airlines MH17 pada 2014.

Dalam konferensi pers, tim yang dipimpin Belanda itu mengungkap identitas empat orang yang dinyatakan sebagai tersangka.

Tiga warga Rusia dan seorang pria Ukraina diduga menjadi pihak yang bertanggung jawab atas penembakan MH17 yang menewaskan 298 orang.

Seperti apa kabar selengkapnya? Silakan Anda simak di sini.

Tangkapan layar dari video yang dirilis CCTV pada 20 Juni 2019 memperlihatkan Presiden China Xi Jinping berjabat tangan dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Pyongyang. Xi berkunjung ke Pyongyang selama dua hari.AFP/CCTV Tangkapan layar dari video yang dirilis CCTV pada 20 Juni 2019 memperlihatkan Presiden China Xi Jinping berjabat tangan dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Pyongyang. Xi berkunjung ke Pyongyang selama dua hari.
4. Presiden China Kunjungi Korea Utara setelah 14 Tahun

Presiden China Xi Jinping melakukan kunjungan selama dua hari ke Korea Utara dan bertemu dengan rekannya, Ketua Kim Jong Un.

Ini menjadi kunjungan pertama presiden China ke Korea Utara dalam 14 tahun terakhir, serta kunjungan pertama Xi Jinping ke Pyongyang sebagai presiden.

Kunjungan Xi ke Pyongyang juga disebut sebagai balasan atas kedatangan Kim Jong Un ke Beijing selama empat kali dalam setahun terakhir.

Kim Jong Un dan rakyat Korea Utara pun menyambut hanya kunjungan presiden negara sahabat itu dengan pertunjukan dan nyanyian.

Ingin tahu kabar selengkapnya terkait kunjungan Xi ke Korut? Silakan Anda baca di sini.

5. Iran Tembak Drone Pengintai Milik AS

Situasi ketegangan di wilayah Teluk semakin meningkat dengan Iran yang menembak jatuh sebuah drone pengintai milik AS, pada Kamis (20/6/2019).

Iran mengklaim menembak drone tersebut lantara telah memasuki wilayah udaranya tanpa izin.

Namun AS membantah dan menyebut pesawat tak berawaknya ditembak jatuh saat terbang di wilayah udara internasional.

Bagaimana kabar selengkapnya? Silakan Anda baca di sini.

6. AS Hampir Lancarkan Serangan ke Iran

Membalas tindakan Iran yang menembak jatuh drone milik Amerika Serikat, Presiden Donald Trump sempat memberi izin dilakukannya serangan balasan.

Namun Trump membatalkan serangan tersebut pada menit-menit terakhir karena merasa dampak serangan balasan tidak akan sebanding dengan sebuah drone yang ditembak jatuh.

Apa maksud pernyataan Trump? Selengkapnya bisa Anda simak di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com