BEIJING, KOMPAS.com - Presiden China Xi Jinping menyatakan, virus corona merupakan "darurat kesehatan terbesar" yang pernah dialami sejak berdirinya negara itu pada 1949 silam.
Presiden berusia 66 tahun itu menyampaikanya dalam pertemuan resmi para pejabat negara untuk mengoordinasikan upaya melawan virus itu.
Xi Jinping menyatakan, China seharusnya perlu untuk segera belajar dari "kekurangan yang jelas terungkap" selama wabah virus corona terjadi.
Baca juga: Aktivis HAM Pengkritik Presiden China Xi Jinping Ditahan
Dilansir AFP Minggu (23/2/2020), adalah momen langka bagi Xi untuk mengakui bahwa terdapat kekurangan dalam upaya pemerintahannya menangani wabah.
Virus dengan nama resmi Covid-19 itu disandingkan dengan Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) yang pernah mewabah pada 2002-2003 silam.
Saat itu, penyakit SARS tersebut membunuh sekitar 650 orang baik di daratan China dan Hong Kong, dengan pemerintah dikiritk karena menutupi wabah.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) memang memuji Beijing karena dianggap mumpuni dalam menangkal virus yang mulai menyebar pada Desember 2019 itu.
Meski begitu, kematian Li Wenliang, dokter yang sempat memperingatkan akan wabah Covid-19 namun dibungkam, memunculkan kemarahan publik.
Diinisiasi oleh sejumlah akademi, publik menuntut adanya reformasi politik sekaligus penguatan kebebasan berpendapat di China.
Dalam pernyataan yang dirilis oleh CCTV, Sekretaris Jenderal Partai Komunis itu menyebut bahwa wabah cepat sekali transmisinya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan