CAMBRIDGE, KOMPAS.com — Kanselir Jerman Angela Merkel berpidato di hadapan para mahasiswa universitas terkemuka untuk mendorong mereka membentuk masa depan.
Ada bagian pidatonya yang terkesan menyindir Presiden AS Donald Trump tanpa menyebut namanya.
Kanselir Jerman Angela Merkel menyampaikan pidato pembukaan kepada lulusan Harvard pada Kamis (30/5/2019) setelah disambut dengan tepuk tangan meriah.
Baca juga: Saat Putin, Erdogan, Macron, dan Merkel Bersua Bahas Nasib Suriah
Di sana, dia diperkenalkan sebagai salah satu pemimpin paling dihormati dan berpengaruh di era pascaperang.
Merkel mengawali pidatonya dalam bahasa Inggris, tetapi dengan cepat beralih ke bahasa Jerman. Dia berbicara tentang masa kecilnya di Jerman Timur, di bawah bayang-bayang Tembok Berlin.
Pemikirannya tentang tembok bolak-balik dia angkat kembali sepanjang pidatonya. Berbicara mengenai tembok dan pikiran sempit, Merkel memiliki pesan khusus bagi mahasiswa.
"Runtuhkan tembok ketidaktahuan dan pikiran sempit karena tidak ada yang harus tetap seperti ini," ujarnya.
Kanselir juga mengangkat tema lain seperti peluang dan ancaman yang ditimbulkan oleh teknologi baru, serta tantangan memerangi perubahan iklim.
Dia memperingatkan para mahasiswa, tidak ada yang dapat diterima begitu saja.
"Apa pun yang tampak seperti batu dan tidak dapat diubah dapat diubah. Setiap perubahan dimulai dalam pikiran," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.