Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Israel: Warga Yahudi di Jerman Tak Aman

Kompas.com - 27/05/2019, 08:07 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Daily Mail

TEL AVIV, KOMPAS.com - Presiden Israel Reuven Rivlin mengatakan bahwa orang Yahudi tengah tidak aman di Jerman, setelah pemerintah memperingatkan mereka agar tidak mengenakan kipah.

Presiden Rivlin memperingatkan kepada Berlin bahwa larangan tersebut dapat menjadi bentuk menyerah terhadap tindakan anti-Semitisme.

Sebelumnya, komisioner Jerman Felix Klein mengatakan dalam sebuah wawancara agar orang-orang Yahudi di Jerman tidak mengenakan kipah, menyusul peningkatan dalam serangan serta insiden anti-Semit di negara itu.

Presiden Rivlin pun menyebut pernyataan komisioner Jerman itu sebagai hal yang "mengejutkan".

Kendati mengatakan turut menghargai komitmen pemerintah Jerman terhadap komunitas Yahudi di negara itu,  Rivlin menuding pemerintah Jerman telah menyerah kepada tindakan yang menyerang kaum Yahudi.

Baca juga: Warga Yahudi di Jerman Diperingatkan agar Tak Pakai Topi Kipah

"Ketakutan atas keamanan kaum Yahudi di Jerman adalah bentuk penyerahan terhadap anti-Semitisme dan pengakuan bahwa, sekali lagi, kaum Yahudi tidak aman di tanah Jerman," ujar Presiden Rivlin.

"Kami tidak akan pernah tunduk, tidak akan pernah menurunkan pandangan kami, dan tidak akan pernah bereaksi terhadap anti-Semitisme dengan kekalahan."

"Dan kami mengharapkan serta menuntut sekutu kami dapat bertindak dengan cara yang sama," tambah Rivlin, dikutip Daily Mail.

Kejahatan menyangkut anti-Semit meningkat hingga 20 persen di Jerman pada tahun lalu, menurut data kementerian dalam negeri yang menyalahkan 9 dari 10 kasus sebagai tindakan ekstrim kanan.

Klein, yang jabatannya dibentuk tahun lalu, mengatakan, sementara kelompok sayap kanan adalah penyebab sebagian besar kejahatan anti-Semit, beberapa kelompok Muslim juga disebut telah dipengaruhi oleh tayangan televisi untuk melihat citra buruk dari Israel dan Yahudi.

Komentar Klein datang setelah pakar hukum terkemuka di Berlin, Claudia Vanoni, mengatakan bahwa isu anti-Semitisme masih mengakar kuat dalam masyarakat Jerman.

Baca juga: Paus Fransiskus: Yerusalem Ada untuk Umat Kristen, Yahudi, dan Muslim

"Anti-Semitisma selalu ada di sini (Jerman). Tetapi saya berpikir bahwa baru-baru ini, itu telah menjadi semakin keras, lebih agresif, dan mencolok," ujarnya.

Jerman memiliki budaya penebusan atas kekejaman yang dilakukan selama Perang Dunia II, di mana Nazi yang berkuasa telah mengatur pembunuhan terhadap sekitar 6 juta orang Yahudi, yang disebut dengan Holocaust.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com