WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pilot Turki dilaporkan bisa dikeluarkan dari program pelatihan jet tempur F-35 buntut pembelian sistem rudal S-400 milik Rusia.
Dua sumber Amerika Serikat (AS) menuturkan, mereka sangat serius mempertimbangkan penangguhan pelatihan bagi para pilot Turki untuk jet tempur F-35.
Baca juga: Jepang Berencana Beli 105 Jet Tempur Siluman F-35 dari AS
Dilansir Reuters via Russian Today Rabu (29/5/2019), saat ini ada empat pilot dan 47 personel militer yang menjalani pelatihan di Pangkalan Luke di Arizona.
Namun di saat bersamaan, Ankara juga menyatakan mereka memberangkatkan tim untuk menerima pelatihan sistem S-400 karena pengiriman pertama bakal dilakukan musim panas.
Pemerintahan Recep Tayyip Erdogan berulangkali menyatakan mereka membutuhkan baik jet tempur F-35 maupun S-400 untuk mempertahankan kedaulatan Turki.
Namun Washington berusaha untuk menjauhkan Turki dari kesepakatan pertahanan bernilai 2,5 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 36 triliun, dari Rusia.
Turki sudah memesan sekitar 100 unit jet tempur generasi kelima dan bersikeras bahwa F-35 harus dikirim. Apalagi karena mereka sudah menggelontorkan uang besar.
Turki dilaporkan menginvestasikan dana hingga 1,25 miliar dollar AS, sekitar Rp 18 triliun, dalam program senjata yang disebut termahal dalam sejarah "Uncle Sam".
Selain itu, Turki juga kebagian sejumlah proyek pengerjaan komponen pesawat. Di antaranya adalah rangka utama, roda pendaratan, hingga jendela kokpit.
Bersikukuh bahwa sesama anggota NATO harus mempunyai persenjataan yang sama, AS mengumumkan penangguhan pengiriman F-35 pada akhir Maret lalu.
Lockheed Martin selaku pabrikan F-35 sebenarnya sudah menyerahkan secara simbolik dua F-35 kepada Turki Juni 2018, dan dua unit lagi pada April lalu.
Namun, keempat jet tempur tersebut masih belum meninggalkan tanah AS. Turki berharap bisa segera menggunakannya di Pangkalan Malatya November mendatang.
Baca juga: Tabrak Burung Saat Lepas Landas, Jet Tempur F-35 AS Alami Kerugian Rp 28 Miliar
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.