Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki: Jika AS Halangi Pengiriman Jet Tempur F-35, Kami Bisa Mencari di Tempat Lain

Kompas.com - 24/04/2019, 17:14 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

ANKARA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyatakan mereka bisa mencari teknologi pengganti jika Amerika Serikat (AS) tak juga mengirim jet tempur F-35.

Berbicara kepada awak media selepas acara Dewan Nasional Besar Turki, Cavusoglu menegaskan Turki merupakan anggota dalam program manufaktur jet tempur siluman itu.

Baca juga: 2025, AS dan Sekutunya Bakal Punya 200 Jet Tempur F-35 di Asia Pasifik

"Kami berpartisipasi dalam program ini. Bahkan kami sudah melakukan pembayaran uang sejumlah yang disepakati," ujar Cavusoglu dilansir Russian Today Rabu (24/4/2019).

Cavusoglu menjelaskan hingga saat ini, Ankara masih belum mempermasalahkan kontribusi yang mereka berikan terhadap program pengembangan jet tempur generasi kelima itu.

"Namun jika terjadi skenario terburuk, maka kami terpaksa harus memenuhi kebutuhan pertahanan kami di tempat lain yang menawarkan teknologi lebih bagus," ancam Cavusoglu.

Tak jauh berbeda dengannya, Menteri Pertahanan Hulusi Akar menyatakan mereka mempunyai "rencana B" jangka pendek, menengah, hingga panjang jika AS tidai memenuhi janjinya.

Viktor Litovkin, analis militer yang berbasis di Moskwa menuturkan Turki bisa saja membeli jet tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia jika kesepakatan dengan F-35 gagal.

Menurut Litovkin, baik Su-35 maupun F-35 mempunyai karakteristik mirip, dengan piranti lunak Su-35 sangat sulit ditembus sehingga kebocoran teknologi tak akan terjadi.

"Jika sampai Ankara melirik jet tempur F-35 dari Rusia, maka pupus sudah pangsa pasar senjata AS di Turki," beber analis yang bekerja bagi kantor berita TASS itu.

Washington mengancam bakal membekukan dan mengeluarkan partisipasi Turki dari program F-35 setelah negara itu membeli sistem pertahanan S-400 Rusia.

Menurut AS, membeli sistem rudal S-400 tidak saja mengancam rahasia F-35. Namun juga tidak cocok dengan konsep yang diusung Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO).

Turki bersikeras pembelian S-400 tidak akan mengancam baik F-35 maupun NATO. Bahkan, mereka menawarkan pembentukan komite untuk mengkaji potensi kebocoran.

Namun, AS belum menunjukkan minat. Presiden Recep Tayyip Erdogan Maret lalu menuduh AS berusaha menghalangi kebijakan mereka terkait perbatasan dengan Suriah.

Baca juga: Pertama Kali, AS Tempatkan F-35 di Kawasan Timur Tengah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com