Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang "Popcorn" di Pakistan Sukses Bangun Sebuah Pesawat Ringan

Kompas.com - 07/05/2019, 18:32 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

Dia kemudian memilih 23 Maret, hari kemerdekaan Pakistan, untuk melakukan uji coba di hadapan warga desa.

Polisi mengatakan, ratusan orang berkumpul di sekeliling pesawat kecil itu sambil mengibarkan bendera Pakistan.

Namun, sebelum Fayyaz beraksi, polisi datang, menangkap dia, dan menyita pesawat kecil itu.

"Saya merasa sudah melakukan kejahatan terburuk di dunia dan menjadi manusia terburuk di Pakistan,"kenang Fayyaz.

"Saat itu saya dikurung bersama para pelaku kriminal," tambah dia.

Pengadilan kemudian membebaskan Fayyaz dengan uang denda sebesar 3.000 rupee atau sekitar Rp 300 ribu.

Saat AFP mengunjungi kantor polisi setempat, mereka mengatakan, alasan menahan Fayyaz adalah pesawat ciptaannya berpotensi menimbulkan ancaman terhadap keselamatan warga.

"Pesawat itu sudah dikembalikan kepada Fayyaz sebagai bentuk itikad baik. Jika dia bisa mendapatkan izin terbang maka dia bebas menerbangkannya," kata Zaffar Iqbal, perwira kepolisian.

Di sisi lain, kesialan ini malah membuat Fayyaz terkenal di dunia maya. Dia kini dipanggil "pahlawan" dan menjadi inspirasi bagi warganet.

Baca juga: Pesawat Kecil Argentina Jatuh di Uruguay, Tewaskan 10 Orang

Perwakilan dari AU Pakistan sudah dua kali mengunjungi Fayyaz untuk melihat hasil karya si pedagang popcorn.

Bahkan, seorang komandan pankalan udara setempat memberinya sertifikat sebagai penghargaan atas hasrat Fayyaz dalam membangun sebuah "pesawat kecil sederhana".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com