Pada 1930, rekor terpecahkan seteah Gedung Chrysler di New York berdiri. Bangunan itu punya ketinggian sekitar 318 meter.
Baca juga: Kisah Kembaran Menara Eiffel yang Urung Dibangun
Beberapa seniman ingin menghancurkan Menara Eiffel karena dinilai melambangkan bangunan yang mengerikan terbuat dari besi/logam yang menjulang tinggi.
Beberapa dari mereka menilai bangunan ini tak merefleksikan Perancis. Selain itu, muncul juga petisi yang dimuat pada beberapa surat kabar untuk menghancurkan menara ini.
Gustave Eiffel tidak ingin itu dihancurkan. Dia kemudian memberi menara dengan fungsi dan tujuan baru. Akhirnya, ditambahkan antena radio besar untuk kepentingan militer.
Pengelola akhirnya mendirikan antena di atas menara dan membiayai percobaan telegrafi nirkabel. Antena ini berfungsi untuk mengirim dan menerima pesan nirkabel terutama untuk militer Perancis.
Melalui antena itu, militer Perancis bisa berkomunikasi dengan baik dengan berbagai pihak di kota Paris. Saat ini, antena ini membantu menyiarkan radio dan televisi ke berbagai penjuru Perancis.
Tiga tahun kemudian, stasiun radio yang berada di atas Menara Eiffel mampu menghadang pesan yang berkode antara Jerman dan Spanyol. Kode ini adalah H-21 yang merupakan kode rahasia Jerman kepada mata-matanya, yakni Mata Hari.
Pada Februari 1917, otoritas Prancis menangkap Mata Hari karena dicurigai terlibat aksi spionase. Dia pun dipenjara di Penjara St Lazare di Paris.
Dalam persidangan militer, Mata Hari dituduh mengungkapkan rincian senjata baru, tank, serta informasi yang mengakibatkan kematian ribuan tentara.
Akhirnya, pada 15 Oktober 1917 dia ditembak mati oleh seorang regu tembak di Vincennes, Perancis.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penari dan Agen Spionase Mata Hari Dieksekusi
Iklan itu menyala begitu terang sehingga mampu terlihat sampai jarak hampir 32 kilometer.
Karena warnanya yang terang, seorang penjelajah bernama Charles Lindbergh menggunakannya sebagai suar ketika ia mendarat di Paris pada penerbangan solo trans-Atlantik tahun 1927.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.