KOLOMBO, KOMPAS.com - Salah seorang pelaku bom bunuh diri dalam serangkaian ledakan di Sri Lanka menunggu dengan sabar dan mengantre makanan buffet di hotel Grand Cinnamon, Minggu (21/4/2019).
Sambil membawa piring, pria yang terdaftar sebagai tamu semalam sebelumnya dengan nama Mohamed Azzam Mohamed mengantre dengan sabar bersama pengunjung hotel lainnya.
Saat akan dilayani, tersangka mengaktifkan bom yang dibwanya dan meledak di restoran yang sedang padat pengunjung itu.
"Situasinya amat kacau," kata manajer hotel Grand Cinnamon kepada AFP.
Baca juga: Dua Ledakan di Sri Lanka Diduga Akibat Aksi Bom Bunuh Diri
Restoran Taprobane saat itu sedang berada di salah satu hari tersibuknya tepat dengan liburan panjang akhir Paskah.
"Saat itu pukul 08.30 dan suasananya amat sibuk. Banyak keluarga berada di restoran," ujar sang manajer.
"Dia sudah sampai antrean paling depan saat meledakkan diri. Salah satu manajer kami yang bertugas menyambut tamu menjadi salah satu korban tewas," tambah dia.
Pelaku bom bunuh diri itu juga tewas. Potongan tubuhnya ditemukan polisi dan langsung dibawa pergi.
Seorang staf lain hotel itu mengatakan, pelaku yang adalah seorang warga Sri Lanka, memesan kamar dengan memberikan alamat yang kemudian diketahui palsu.
Staf itu mengingat pelaku mengaku berada di Kolombo untuk urusan bisnis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.