Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Ledakan di Sri Lanka Diduga Akibat Aksi Bom Bunuh Diri

Kompas.com - 21/04/2019, 19:05 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

COLOMBO, KOMPAS.com - Dalam satu hari, Sri Lanka diguncang 8 ledakan yang menewaskan sekitar 160 orang pada Minggu (21/4/2019).

Laporan kantor berita AFP menyebutkan, setidaknya dua ledakan yang terjadi di gereja dan hotel di Sri Lanka diklaim sebagai aksi bom bunuh diri.

Sementara seorang sumber pihak berwenang menyatakan ledakan ke-8 melanda sebuah rumah di pinggiran Colombo disebabkan oleh pelaku yang meledakan bom saat polisi mencoba mencarinya.

Baca juga: Kemenlu Pastikan Tak Ada Korban WNI dalam Ledakan Bom Sri Lanka

Ledakan itu meruntuhkan rumah tingkat dan menewaskan tiga petugas polisi.

Seorang pejabat Hotel Cinnamon Grand, salah satu dari tiga hotel yang diguncang ledakan, mengatakan seorang pelaku bom bunuh diri menyerang restoran hotel.

"Dia datang pada antrean teratas dan ledakan muncul," ujarnya.

Hingga kini, pihak berwenang belum mengonfirmasi ledakan-ledakan lainnya. Selain itu, belum ada klaim pertanggungjawaban langsung atas serangan mematikan tersebut.

Teror di Sri Lanka pada Minggu dinilai sebagai aksi kekerasan terburuk di negara itu sejak berakhirnya perang saudara berdarah pada satu dekade lalu.

Rentetan ledakan

Ledakan pertama tercatat terjadi di Gereja St Anthony, kemudian di Gereja St Sebastian.

Segera setelah itu, polisi mengonfirmasi gereja ketiga di telah dihancurkan oleh ledakan, bersama dengan tiga hotel mewah di Colombo, antara lain Grand Cinnamon, Shangri-La dan Kingsbury.

Baca juga: Paus Fransiskus Rayakan Paskah dalam Duka Teror Sri Lanka

Seorang pejabat polisi mengatakan enam ledakan pertama menewaskan sedikitnya 156 orang, termasuk 35 orang asing.

Kemudian pada sore hari, dua orang tewas dalam serangan di sebuah hotel di selatan Colombo. Sementara, pelaku bom bunuh diri mengguncang sebuahh rumah di kota Orugodawatta, pinggiran Colombo, dan menewaskan tiga orang.

Dengan begitu, keseluruhan jumlah korban setidaknya menjadi 161 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com