Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

51 Tahun Setelah Kematiannya, Ini Fakta Menarik Martin Luther King Jr

Kompas.com - 04/04/2019, 16:51 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Sumber History

Dalam pidato berjudul "I Have a Dream", Martin Luther King Jr mengungkapkan keyakinannya bahwa suatu saat setiap manusia di AS akan dapat saling bersaudara tanpa memperhatikan warna kulit.

Pidato itu membuat gelombang perlawanan yang mempertanyakan hukum yang memperlakukan warga keturunan Afrika-Amerika sebagai penduduk kelas dua.

Pada 1964, Undang-undang Hak Sipil diloloskan pemerintah federal. Undang-undang tersebut melarang adanya diskriminasi rasial di fasilitas milik publik. Pada tahun yang sama, Martin Luther King Jr menerima penghargaan Nobel Perdamaian.

4. Upaya pembunuhan

Sebagai aktivis persamaan hak sipil, MLK dianggap berbahaya bagi mereka yang merasa nyaman dengan diskriminasi sosial. Pada 20 September 1958, King Jr berada di Harlem menandatangani salinan buku barunya.

Ia didekati oleh seorang wanita bernama Ware Curry. Wanita itu bertanya apakah dia Martin Luther King Jr. Setelah jawaban "ya" keluar dari mulutnya, wanita itu kemudian menancapkan pisau yang telah disiapkan kepada Martin.

Ujung pisaunya berhenti di samping aortanya (dekat jantungnya), dan Martin menjalani operasi darurat selama berjam-jam. Ahli bedah kemudian memberi tahu Martin bahwa sebelumnya ada rencana pembunuhan.

Setelah operasi tersebut, dia menjalani pengobatan selama berminggu-minggu. Namun ia tetap menegaskan terus berjuang.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pembunuhan Martin Luther King Jr

5. Pidato terakhir

Martin Luther King Jr datang ke Memphis pada bulan Maret 1968 untuk mendukung pemogokan para pekerja sanitasi Afrika-Amerika yang mendapat perlakuan sangat buruk.

Pada 28 Maret 1968, sebuah unjuk rasa buruh yang dipimpin King berakhir rusuh dan kematian seorang remaja kulit hitam.

Kerusuhan itu memaksa King meninggalkan Memphis tetapi dia berjanji akan kembali pada April untuk memimpin unjuk rasa lainnya.

Pada 3 April 1968, ia berpidato kepada audiensi di Gereja Mason Temple. Dia membicatakan mengenai kehidupaan yang sulit ke depan. Dengan penuh optimis, dia mengatakan akan tetap bersama semua orang yang berjuang melawan diskriminasi.

Sehari setelah berpidato, King tewas ditembak oleh seorang sniper. Pembunuhan King Jr lantas memicu kerusuhan di banyak kota di seluruh AS. Dia dimakamkan di Atlanta, Georgia pada 9 April 1968.

6. Keluarga tak percaya sniper bertindak sendiri

Keluarga menghadiri pemakaman Martin Luther King Jr di Atlanta, Georgia pada 1968.CORBIS/JP LAFFONT Keluarga menghadiri pemakaman Martin Luther King Jr di Atlanta, Georgia pada 1968.

Pada 1977, Dexter yang merupakan anak MLK Jr menginginkan kasus ayahnya dibuka kembali. Bahkan istrinya, Coretta Scott, berargumen bahwa terdapat mafia dan lembaga pemerintah yang melakukan pembunuhan terhadap suaminya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com