Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menari dan Bakar Sate Domba, Perayaan Awal Tentara SDF usai Melawan ISIS

Kompas.com - 21/03/2019, 15:49 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

BAGHOUZ, KOMPAS.com - Dengan dukungan dari pesawat tempur koalisi pimpinan AS, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) meluncurkan operasi mematikan di sisa wilayah kantong ISIS.

Serangan yang berjalan selama enam bulan membuat kelompok ekstremis keluar dari Baghouz, Suriah, ke sebuah bidang lahan pertanian di tepi Sungai Eufrat.

Pertempuran belum berakhir karena sebagian anggota ISIS masih bertahan. Meski SDF terus menggempur, belum ada pernyataan resmi tentang kemenangan atas ISIS.

Baca juga: ISIS Makin Tersudut, SDF Sisir Keberadaan Ranjau dan Bahan Peledak

Meski demikian, menurut laporan kantor berita AFP pada Rabu (20.3.2019), para tentara SDF mulai menghibur diri dengan menggelar perayaan kecil.

Ketika telah ditarik dari garis depan pertempuran pada Selasa (29/3/2019), mereka meletakkan sate domba di atas panggangan dan berdansa dengan iringan lagu Kurdi di radio truk yang usang.

Kemajuan akan semakin dekatnya pengumuman kemenangan berbarengan dengan cuti awal liburan Tahun Baru Kurdi.

Sebuah villa berubah menjadi markas militer yang dipenuhi dengan tas, sabuk amunisi, dan pelindung tubuh. Di sana tentara berkumpul untuk bergabung dalam pesta dadakan.

Seorang tentara terlihat menjalankan tugasnya membakar sate-sate domba. Sementara yang lain, membentuk lingkaran untuk menari tarian rakyat "dabke".

"Ini merupakan hari perayaan, mimpi buruk telah berakhir," kata seorang tentara SDF, Majid Hejjo, yang nampak masih mengenakan seragam dan topi khaki.

Prajurit berusia 23 tahun itu berasal dari Hasakeh, yang kemudian ditempatkan di Raqa, bekas ibu kota ISIS yang telah direbut SDF pada 2017.

Sejak Desember lalu, dia telah membantu menghancurkan sisa-sisa wilayah kekuasaan ISIS. Namun, dia ingin rehat sejenak dan kembali kepada istrinya yang sedang hamil.

"Kami sangat senang. Kami akan melihat keluarga dan kami telah mengalahkan ISIS," ucapnya.

Baca juga: Trump: ISIS Segera Terhapus dari Peta

Selain Hejjo, Mohammed Hallush juga akan kembali ke keluarganya di Hasakeh dan menyaksikan pengumuman bersejarah di rumahnya.

"Saya sudah di sini 11 hari, pertempuran berakhir, perang berakhir," ujarnya.

"Cuti ini tidak akan seperti sebelumnya. Kali ini kita pulang ke rumah dari Baghouz," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com