WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan menggunakan upaya apa pun agar bisa membangun tembok perbatasan di Meksiko, termasuk dengan menerbitkan deklarasi keadaan darurat.
Namun, ada sebuah gagasan dari seorang senator agar sang presiden dapat mewujudkan janjinya tersebut, yaitu dengan memanfaatkan gembong narkoba asal Meksiko Joaquin "El Chapo" Guzman.
Seperti diketahui, El Chapo yang telah dinyatakan bersalah oleh pengadilan karena menyelundupkan kokain dan obat-obatan terlarang ke AS.
Baca juga: Meski El Chapo Dihukum, Kartel Narkoba Sinaloa Diyakini Tetap Berjaya
Diwartakan NBC News, Kamis (14/2/2019), Senator Ted Cruz menyarankan, miliaran dollar yang dikantongi pemimpin kartel Sinaloa harus digunakan untuk membantu mengamankan perbatasan AS-Meksiko.
"Sistem peradilan Amerika menang dengan menghukum Joaquin Guzman Loera, alias El Chapo, atas semua 10 dakwaan," kicaunya di Twitter.
America’s justice system prevailed today in convicting Joaquín Guzmán Loera, aka El Chapo, on all 10 counts. U.S. prosecutors are seeking $14 billion in drug profits & other assets from El Chapo which should go towards funding our wall to #SecureTheBorder. https://t.co/hPwEUVM6SP
— Senator Ted Cruz (@SenTedCruz) 12 Februari 2019
"Jaksa penuntut kini mencari 14 miliar dollar dari profit dan aset lain milik El Chapo, yang seharusnya dipakai untuk mendana tembok kami," imbuhnya.
Pada bulan lalu, Cruz mengenalkan kembali UU El Chapo versinya, yang menyebutkan aturan itu akan memastikan semua uang penalti dari El Chapo kepada pemerintah atau dari anggota kartel lainnya akan membantu membangun tembok perbatasan.
"Sebanyak 14 miliar dollar AS (Rp 197 triliun) akan digunakan untuk mengamankan perbatasan selatan kita dan menghalangi aliran ilegal obat-obatan, senjata, dan manusia," ucapnya.
"Dengan memanfaatkan aset El Chapo yang diperoleh secara kriminal dan raja penyelundup obat terlarang mematikan lainnya, kita dapat mengimbangi biaya pengamanan perbatasan," ujarnya.
Sebelumnya, dua partai di AS mengumumkan jalan tengah yang telah dicapai untuk mencegah terjadinya shutdown.
Anggaran tembok perbatasan merupakan pemicu shutdown terpanjang dalam sejarah AS, beberapa waktu lalu.
Partai Demokrat yang saat ini mengendalikan DPR tetap menolak anggaran senilai 5,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 80 triliun untuk proyek tembok perbatasan ala Trump.
Baca juga: Melongok Penjara ADX Florence, Tempat El Chapo Menjalani Hukuman
Namun, Partai Republik dan Demokrat akhirnya sepakat untuk menyetujui pengajuan belanja senilai 1,37 miliar dollar AS atau sekitar Rp 19,3 triliun untuk pagar baru di perbatasan AS bagian selatan itu.
Jumlah yang diputuskan itu nantinya akan mendanai sekitar 89 km pagar perbatasan, yang berlokasi di daerah Rio Grande Valley di Texas selatan.
Padahal Trump menjanjikan pembangunan tembok perbatasan sepanjang 3.200 km.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.