"Tiga hari kemudian, mereka melakukan deportasi, mengirim dia kembali ke Korea Selatan, tempat dia transit dalam perjalanan ke Sydney," lanjut Dr Taleb.
Dia mengaku sempat mengontak Amal namun kemudian kehilangan kontak.
"Kami tidak tahu apa yang terjadi padanya," katanya.
Sementara, para perempuan Saudi yang berhasil masuk ke Australia pun kini merasa tetap tidak aman.
Mereka mengaku dilecehkan dan diintimidasi warga Arab Saudi yang tinggal di Australia dan memaksa mereka pulang.
Menurut sumber ABC, salah seorang di antaranya bekerja untuk Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi.
"Saya tidak tahu bagaimana mereka mendapatkan email saya. Dia mencoba bertemu dan mengaku hanya ingin ngobrol. Tentu saja saya menolak," kata Ranya.
Seorang wanita lainnya berusia 23 tahun, Rawan (bukan nama sebenarnya), mengatakan Pemerintah Arab Saudi telah menawarkan beasiswa bagi para perempuan ini asal mereka kembali ke negaranya.
Baca juga: Ditolak Masuk Thailand, Perempuan Saudi Takut Dibunuh jika Dipulangkan
Menurut Rawan, pemerintah Arab Saudi seakan menjamin tidak akan terjadi apa-apa pada mereka jika kembali ke negaranya.
"Mereka berbohong supaya kami bisa kembali dan tidak membicarakan apa yang terjadi di Arab Saudi. Mereka ingin agar kami diam," katanya.
Menteri Imigrasi Australia David Coleman menolak menjawav pertanyaan ABC mengenai perlakuan petugasnya terhadap perempuan pencari suaka asal Arab Saudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.